
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Yayasan ALIT Indonesia Wilayah Banyuwangi mengadakan seminar dengan tema Pola Asuh Anak Berbasis Kearifan Lokal, diadakan di Balai Desa Sempu dengan narasumber Amd Puskesmas Sempu Juniah, Ketua TP PKK Sempu sekaligus Koordinator Posyandu Desa Sempu Diah Utami, dan Area Koordinator Banyuwangi Yayasan ALIT Indonesia Fandi Ahmad.
Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (20/08/2025) ini dihadiri kader posyandu, Orang Tua Target Group, Kepala TK/PAUD, dan Pemerinta Desa Sempu.
Fandi Ahmad, dalam paparannya menyampaikan bahwa Yayasan ALIT Indonesia yang berdiri di Surabaya pada 22 April 1999 merupakan sebuah yayasan yang bergerak di bidang sosial dengan visi untuk mewujudkan kesetaraan bagi anak-anak dalam mendapatkan hak-haknya.
"Visi itu akan ALIT capai dengan meningkatkan kondisi anak-anak marjinal dan advokasi ke pemerintahan lokal maupun nasional," terang Fandi.
Menurut Fandi, perkembangan anak usia dini (early childhood development) sangat penting karena masa ini adalah periode keemasan anak (golden age) untuk pertumbuhan otak dan pembentukan dasar kesehatan, pembelajaran, perkembangan sosial-emosional, dan produktivitas dimasa depan.
Namun perkembangan jaman dan teknologi menjadi tantang tersendiri bagi tumbuh kembang anak secara optimal, penyakit kronis pada anak yang disebabkan faktor genetik (keturunan), lingkungan, dan gaya hidup serta penggunaan gawai yang berlebihan dapat menghambat perkembangan bahasa, motorik, sosial-emosional, dan kognitif anak, serta berdampak pada kesehatan fisik dan mental mereka.
Melalui program Perkembangan Anak Usia Dini (early childhood development) Yayasan ALIT Indonesia mendorong terwujudnya gerakan kesadaran berkelanjutan pada keluarga muda (usia 30-40 tahun) untuk perhatian kepada anak dan kesejahteraan yang lebih baik melalui, pertama peningkatan kemampuan, ketrampilan serta pentingnya kesadaran atas pengasuhan yang baik.
"Dimana output yang hendak dicapai adalah orang tua menjadi bagian pendidikan ketrampilan hidup anaknya dan meningkatkan kemampuan ibu dalam bidang gastronomi dengan memanfaatkan sumber daya alam lokal untuk kesehatan dan kesejahteraan keluarga," jelasnya.
Kedua anak-anak mengkonsumsi makanan yang lebih sehat, meningkatkan keterampilan fisik, dan komunikasi mereka dengan output anak-anak memiliki kepercayaan dasar terhadap keluarga, mencega anak dari wabah dan penyakit kritis, dan meningkatkan kemampuan anak di sekolah dan masyarakat.
Sementara itu, Juniah menyampaikan bahwa, pola asuh anak memiliki perbedaan karakter pada setiap individunya, orang tua mestinya peka terhadap perbedaan karakteristik anak dan bagaimana cara menyikapi sikap yang disampaikan oleh anak.
"Perkembangan teknologi, termasuk anak-anak yang lebih canggih menggunakannya dibandingkan orang tua juga menjadi tantangan tersendiri. Orang tua juga harus siap menghadapi era yang modern ini untuk mengikuti perkembangan dan menyesuaikan dalam pola asuh terhadap anak sesuai dengan perkembangan," terang Juniah.
Riset yang dilakukan menunjukkan bahwa anak-anak usia remaja di Kabupaten Banyuwangi cenderung lebih dekat terhadap teknologi dan memilih teman (bestie) sebagai kepercayaan dasar (basic trust), hal ini tentu menjadi tantangan bagi orang tua dalam pola pengasuhan anaknya.
"Orang tua harus memberikan perhatian kepada anak, meningkatkan kemampuan serta ketrampilan dalam pola pengasuhan untuk menyesuaikan lingkungan dan perkembangan jaman," imbuhnya.
Diah Utami berharap pertemuan ini dapat berkesinambungan melalui kolaborasi program antara TP PKK/Posyandu Desa Sempu dengan Yayasan ALIT Indonesia melalui berbagai kegiatan seperti sosialisasi, penyuluhan, dan pembinaan kader untuk meningkatkan peran keluarga, khususnya orang tua dalam mendidik anak.
Peningkatan ketrampilan dan kemampuan orang tua dalam memanfaatkan bahan-bahan pangan lokal untuk konsumsi keluarga serta mengolah menu makan yang bergizi bagi anak dan keluarga menjadi perhatian dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan.
“Kami berharap silaturahmi ini dapat dilanjutkan dalam kegiatan-kegiatan TP PKK/Posyandu Sempu untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan peningkatan ketrampilan pola pengasuhan anak," ujar Diah.
Kepala Desa Sempu Nanang Santoso dalam sambutannya ketika membuka acara menyampaikan apresiasi kepada semua pihak baik Yayasan ALIT Indonesia, Puskesmas Sempu, TP PKK/Posyandu Desa Sempu terutama ibu-ibu kader posyandu yang senantiasa berjuang tanpa pamrih dalam melaksanakan pelayanan kesehatan dasar dan kegiatan sosial di tingkat desa, terutama untuk ibu hamil, bayi, balita, dan lansia, melalui kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Desa Sempu.
"Sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad khoirunnas anfauhum linnas yang memiliki arti Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain," tutur Nanang. (*)