Kubah Masjid Nurul Jadid Roboh, Puluhan Santri Numpang Ngaji di Garasi Rumah Warga Banyuwangi

santri_numpang_ngaji_di_garasi_warga_bwi2024.jpg Para Santri TPQ Numpang Mengaji di Garasi Rumah Warga Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu, Banyuwangi (Foto: Wanto/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Runtuhnya kubah Masjid Nurul Jadid, Dusun Krajan, Desa/Kecamatan Sempu, Kamis (31/10/2024) kemarin berdampak pada proses mengaji para santri TPQ. Selain sempat diliburkan, mereka terpaksa diungsikan di garasi rumah warga agar bisa mengaji, Jumat (01/11/2024) malam.


Hal tersebut terpaksa dilakukan lantaran kondisi atap bangunan yang tak memungkinkan. Disamping itu keselamatan para santri menjadi prioritas dibalik alasan mengungsikan mereka.


"Atapnya sudah tidak memungkinkan. Sewaktu-waktu (atap) bisa roboh. Karena itu agar mengaji tetap berjalan, santri kita ungsikan sementara di garasi ruma yang lokasinya dekat dengan masjid," ujar Ketua TPQ Masjid Nurul Jadid, Ustazah Efa Su'udah.


Total ada 40 santri yang menimba ilmu di TPQ Masjid Nurul Jadid. Mayoritas berasal dari anak-anak kampung sekitar.


Ustazah Efa menyebut kegiatan mengaji sempat dihentikan pasca-ambruknya kubah. Termasuk rutinan mengaji qiraat akbar yang digelar rutin dengan peserta dari lintas desa.


"Acara qiraat rutinan terpaksa dihentikan sementara karena kondisi masjid sudah tidak memungkinkan," katanya.


Lantaran menggunakan garasi berdaya tampung terbatas, kegiatan mengaji pun hanya bisa melayani separuh dari jumlah santri. Ustazah Efa menambahkan, pihaknya turut memakai ruangan lain untuk memudahkan murid menyerap ilmu yang diajarkan.


"Karena garasinya sempit jadi kami meminjam ruangan lain memisahkan kelompok santri satu dengan yang lain. Tiap-tiap santri didampingi guru sesuai tingkatan iqra yang dipelajari," terangnya.


Beda halnya saat serambi masjid masih bisa dipakai. Santri leluasa menyerap ilmu yang diajarkan. Mereka terbagi ke dalam kelompok dengan ustazah berbeda.


Ustazah Eva mengharapkan upaya perbaikan atap dan kubah masjid segera dilakukan. Uluran donatur dari pelbagai pihak diharapkan bakal mempercepat proses perbaikan.


"Kami harapkan proses perbaikan segera dilaksanakan. Tapi melihat kondisinya yang seperti itu jelas membutuhkan dana yang tak sedikit. Kami berharap uluran tangan dari seluruh pihak dapat mengatasi solusi pendanaan," ujarnya.


Proses penurunan genting masjid rampung dilakukan Jumat pagi. Menyisakan reng dan usuk yang usianya tak kalah lapuk. 


Sisa reruntuhan puing-puing kubah yang porak-poranda juga sudah dibersihkan. Kemudian ruang kosong pada atap masjid dilapisi terpal. Sehingga salat Jumat masih bisa digelar menampung puluhan jemaat.


Sedianya proses perbaikan masjid akan diupayakan pemerintah desa setempat sesegera mungkin. 


"Senin mendatang akan kita rapatkan dengan pemerintahan. Tentunya pemerintah desa akan melakukan langkah langkah guna percepetan pembangunan masjid," ujar Kepala Desa Sempu, Nanang Santoso. (ep)