BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Kisah pilu dialami RBP (27) pemilik kafe asal Desa Setail, Kecamatan Genteng, Banyuwangi. Pernikahan di depan mata yang sedianya dilangsungkan Jumat (06/12/2024) pagi batal.
Padahal seluruh undangan pernikahan sudah tersebar. Tenda dan peralatan penunjang perkawinan juga sudah disiapkan meyambut hari bahagia itu.
Namun persiapan yang sudah RBP dan keluarga persiapkan dengan matang itu sirna setelah mempelai wanita membatalkan sepihak.
Padahal baik RBP dan calon mempelai wanita ternyata sudah menjalin tali kasih sejak lama. Tak tanggung-tanggung, RBP mengungkapkan ia berpacaran selama 11 tahun. Jalinan kasih muda-mudi itu menurut RBP terjalin sejak usia sekolah.
Bangkit pun tak tahu alasan kuat yang mendasari calon mempelai wanita melakukan pembatalan perkawinannya.
"Kalau mau dibatalkan kenapa harus dekat-dekat gini. Kenapa gak diawal saja ketika sebelum atau sesudah kita tunangan. Tenda sudah siap, undangan sudah disebar, termasuk persiapan untuk menjamu undangan sudah kami siapkan," ungkapnya.
RBP mengakui sempat terjadi cekcok antara ia dengan sang kekasih. Cekcok itu terjadi sekitar H-10 sebelum akan dilangsungkan.
Diceritakan olehnya, cekcok itu berasal dari sebuah kontak telpon yang ia terima dari orang tak dikenal. Yang kemudian ia teruskan ke sang kekasih.
Karena tak ingin berdebat panjang ketika mengkonfirmasi pesan dari pria tersebut, RBP menghentikan percekcokan itu. Dan ia mengaku tetap berfikir positif terhadap sang kekasih.
"Ya sudah karena sudah dekat dan bagian dari cobaan orang nikah maka saya gak ingin berdebat panjang. Toh hubungan kami baik-baik saja meskipun terkadang kerap terlibat cekcok itu bagian dari proses pendewasaan antara aku dengan dia," kata RBP.
Ternyata percikan dari cekcok tersebut masih berlanjut hingga sepekan sebelum pernikahan dilangsungkan. Hingga menyeret kedua belah pihak keluarga lantaran aroma pembatalan pernikahan santer.
Usaha RBP menyelamatkan acara pernikahan terus diupayakan. Sampai ia mendatangi ke tempat kerja sang kekasih bersama dengan orang tuanya.
Bukannya mendapat sambutan hangat, RBP mengaku mendapat jawaban tak mengenakkan. Gestur tubuh sang calon mempelai menyiratkan pembatalan nikah itu benar-benar terjadi.
"Justru saya sama tante mendapat perlakuan tidak enak saat menemui dia ditempatnya bekerja. Disitu kemudian ia mengatakan acara nikahnya dibatalin saja. Sudah saya tenangkan dan minta acara tetap dilanjutkan," terangnya.
Apa yang dikhawatirkan oleh RBP benar-benar terjadi. Pada Kamis (05/12/2024) kemarin atau sehari sebelum akad dilangsungkan ia mendapat pesan pembatalan pernikahan keduanya dari sang kekasih.
Namun persiapan yang sudah RBP dan keluarga persiapkan dengan matang itu sirna setelah mempelai wanita membatalkan sepihak. Tenda yang sudah dipesan digulung.
Sejumlah rekan dan sahabat terus berdatangan memberikan dukungan dan motivasi. Dapur yang dipersiapkan untuk menjamu tamu pernikahan masih dibiarkan berdiri dan dialihkan menjamu tamu dari keluarga dan teman yang datang memberi dukungan kepada RBP.
Sementara itu, hingga berita ini dirilis pihak calon mempelai wanita masih enggan untuk dimintai keterangan. (ep)