
BWI24JAM, Banyuwangi - Ajang perlombaan layangan hias di Taman Kili-kili, Dusun Tegalpare, Muncar kini memasuki babak baru, Minggu (18/9/2022). Serangkaian proses perlombaan yang telah diikuti ratusan peserta saat ini memasuki babak final untuk menentukan juara yang menyisakan sebanyak 44 tim.
Penilaian dalam perlombaan layangan hias yang dilaksanakan tiap tahun ini memperhatikan beberapa parameter atau kriteria untuk mendapatkan nilai. Kriteria tersebut antara lain posisi layangan saat diterbangkan, keunikan desain, bunyi yang dihasilkan dari sowangan, gerakan goyangan tetap stabil, selanjutnya saat joki menurunkan layangannya.
Ada yang unik dalam perlombaan layangan ini. Para peserta tidak diperbolehkan menggunakan lem untuk merekatkan rangka dengan plastik yang digunakan. Namun peserta bebas untuk membuat layangan dengan berbagai ukuran dan jumlahnya pun tidak dibatasi.
Edy Hariyanto selaku ketua panitia kegiatan mengatakan event layangan hias kali ini berjalan lancar.
"Event ini sudah rutin digelar tiap tahun namun sempat vakum 2 tahun akibat pandemi. Karena saat ini sudah diperbolehkan akhirnya kami adakan lagi sesuai dengan aturan yang berlaku," ujarnya pada Minggu (18/9/2023).
Dirinya menambahkan, kegiatan lomba layangan kali ini mendapat antusiasme yang tinggi dari peserta maupun penonton. Terlihat peserta yang mengikuti kegiatan ini tidak hanya dari Banyuwangi saja, namun juga diikuti oleh peserta dari pulau Bali dan daerah lain.
Mengingat kegiatan ini untuk memperebutkan piala Presiden Sholawat Indonesia, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam mengikuti lomba layangan.
"Tiap peserta harus menyertakan jargon 'Ojo Lali Moco Sholawat' agar senantiasa mengingatkan kita untuk selalu bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW," terang Edy.
Edy juga menyampaikan banyak terima kasih kepada pihak yang turut mendukung berjalannya acara ini seperti dari media partner televisi lokal NTV, BWI24JAM, Muncar24jam dan lainnya.
"Alhamdulillah kami mendapat suport dari berbagai pihak, mengingat acara ini juga gratis tidak dipungut dan yang paling penting dapat memulihkan perekonomian masyarakat sekitar," pungkas Edy.