
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Puluhan anak berkebutuhan khusus di Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi mendapat pengalaman baru di dunia membatik. Pengalaman itu makin bertambah seru saat pembelajaran membatik dipandu Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada atau KAGAMA.
Belajar membatik anak berkebutuhan khusus itu digelar di pendapa Desa Tampo, Rabu (30/7/2025). Keseriusan pun terlihat dari raut muka pembatik kecil yang terlihat antusias mengikuti bimbingan KAGAMA.
Setiap canting yang dibawa anak-anak dari murid Sekolah Luar Biasa (SLB) PGRI dan SMP-SMA PGRI 3 Cluring itu secara perlahan dan telaten digoreskan diatas kain putih. Begitupun KAGAMA yang telaten mengarahkan canting diatas kain mori.
Perwakilan sekolah, Nita Wahyu Wijanarti, menyebutkan bahwa pelatihan ini menjadi bekal berharga bagi siswa-siswi disabilitas untuk bisa berdiri di atas kaki mereka sendiri kelak.
“Ini adalah kesempatan emas untuk anak-anak disabilitas agar bisa mandiri melalui keahlian membatik. Harapannya, setelah lulus mereka bisa membuka usaha sendiri atau bergabung dalam industri kreatif,” ujar Nita.
Prof. Harno Dwi Pranowo, pengurus KAGAMA sekaligus dosen UGM, menyebut bahwa kegiatan seperti ini seharusnya menjadi program berkelanjutan. Ia bahkan mendorong pemerintah daerah agar tidak memindahkan lokasi program setiap tahun.
“Kami merancang program ini untuk jangka waktu tiga tahun, dari pelatihan hingga pemasaran. Harapannya, warga benar-benar bisa mandiri dan memiliki produk yang berdaya saing. UGM pun punya unit khusus yang fokus pada UMKM penyandang disabilitas, dan ini bisa disinergikan dengan mitra lokal di Banyuwangi,” terangnya.
Menurut Prof. Harno, kehadiran alumni dalam kegiatan sosial seperti ini menjadi wujud nyata kontribusi kampus terhadap pembangunan berbasis komunitas.
Kegiatan ini bukan hanya tentang belajar membatik. Ini adalah tentang membuka ruang, memperkuat harapan, dan membuktikan bahwa setiap anak berhak memiliki kesempatan yang sama untuk bermimpi dan berkarya. Dari Desa Tampo, pesan kuat itu digaungkan oleh anak-anak, guru, warga, hingga para alumni UGM yang bersatu dalam semangat kemanusiaan dan pemberdayaan. (ep)