SDN 2 Penganjuran Banyuwangi (Foto: Istimewa/BWI24Jam)
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Polemik komentar guru di Banyuwangi yang ramai diperbincangkan warganet berujung pada klarifikasi dan permintaan maaf dari Kepala SDN 2 Penganjuran. Kepala sekolah mengakui langkah pemeriksaan terhadap guru magang dinilai berlebihan dan memastikan tidak ada intimidasi maupun sanksi pemecatan.
“Memang saya akui itu berlebihan. Secara pribadi maupun lembaga saya minta maaf,” kata Rofik, Kepala SDN 2 Penganjuran.
“Dokumen pemeriksaan yang muncul memang benar adanya. Tapi, itu hanya dimintai keterangan. Tidak ada intimidasi, apalagi sampai pemecatan,” kata Rofiq.
Rofik mengaku pihaknya yang mengeluarkan dokumen tersebut dan tidak ada intimidasi, apalagi pemecatan kepada guru yang bersangkutan seperti yang tersiar di kabar.
Sampai saat ini, guru yang bersangkutan tetap mengajar sebagaimana biasanya.
“Tetap mengajar seperti biasa. Apakah selama ini mendapat tekanan atau perlakuan yang berbeda? Tidak ada. Bisa dikonfirmasi langsung ke orangnya,” katanya.
Rofiq mengaku khilaf atas kebijakan yang diambilnya dalam menangani peristiwa tersebut.
“Saya hanya berinisiatif untuk melakukan pembinaan. Tak ada maksud lain. Kami meminta maaf kepada semua pihak atas kebijakan personal yang saya ambil,” ungkapnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan Suratno mengaku telah memanggil kepala sekolah tersebut. Dia juga telah memberikan teguran atas kebijakan yang dinilai berlebihan tersebut. “Kami telah memanggil si kepala sekolah. Kami berikan pembinaan semestinya,” terangnya.
Suratno mengatakan itu merupakan kebebasan berekspresi dan berpendapat. “Selama tidak melanggar norma hukum yang berlaku, kami tidak akan melakukan penanganan,” tegasnya.
Perlu diketahui, guru berinisial L tersebut merupakan guru magang yang sedang mengajar di SDN 2 Penganjuran, Banyuwangi. Sampai saat ini, ia tetap mengajar sebagaimana biasanya. (*)

