
BWI24JAM, Banyuwangi - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali melakukan program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) yang kali ini dilaksanakan di Desa Wringinputih Muncar, Rabu (30/11/2022.
Mengawali kegiatannya, Ipuk melakukan beberapa kunjungan ke sekolah, puskesmas, UMKM, hingga ke usaha ternak kelompok tani. Di desa Wringinputih, orang nomor satu di Banyuwangi tersebut secara langsung akan melakukan beberapa pelayanan kepada masyarakat setempat.
“Kami hadir di sini untuk menyelesaikan masalah yang ada di desa sehingga kami bisa mendekatkan ke masyarakat,” ujar Ipuk.
Saat disinggung tentang fenomena banjir yang terjadi akhir-akhir ini di Banyuwangi, Ipuk berpendapat bahwa hal ini juga terjadi di daerah lain akibat intensitas hujan yang tinggi.
“Kalau banjir bukan hanya di Banyuwangi, beberapa daerah juga mengalami hal yang sama. Namun ini menjadi evaluasi kami untuk melalukan kajian-kajian terhadap ijin pembukaan atau alih fungsi lahan,” jelasnya.
Selain masalah banjjr, Ipuk juga menyampaikan pendapatnya terhadap isu sampah yang akhir-akhir ini sedang ramai dibicarakan di Banyuwangi.
“Masalah sampah saya sangat sedih karena banyak provokasi yang terjadi di masyarakat terkait upaya pemerintah daerah membuka lahan baru untuk TPA,” lanjutnya.
Dirinya mengatakan, masalah sampah bukan hanya urusan pemerintah daerah namun urusan bersama.
“Perlu kepedulian bersama, namun saat ini dirusak oleh provokasi-provokasi yang akhirnya membuat warga menilai buruk terhadap pengolahan sampah oleh pemerintah daerah,”
Lanjut Ipuk, pihaknya saat ini sudah punya cara modern yang tidak menyebabkan bau dan tidak merusak air tanah.
“Padahal kami membuka TPA sudah punya cara sendiri agar tidak ada bau dan tidak merusak air tanah. Sehingga TPA yang ada di kota tidak bisa kami alihkan ke sana karena adanya provokasi kita kehilangan lahan untuk membuka TPA baru,” jelasnya.
Ipuk menegaskan, permasalahan sampah perlu adanya kepedulian bersama agar secepatnya dapat diatasi.
“Jadi kami mohon pengertiannya ke warga ke pemerintah desa bahwa sampah ini permasalahan bersama. Kami punya kewajiban mengambil sampah untuk menaruhnya di lahan yang ditentukan,” tegasnya.
Sementara itu Kepala Desa Wringinputih, Muhammad Nurhadi berharap kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan masalah sampah yang tidak hanya berasal dari sampah perumahan.
“Sampah yang ada di sungai harus menjadi atensi juga khususnya oleh Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi untuk tidak hanya memperhatikan sampah perumahan saja,” katanya.
Dirinya juga berpendapat masalah sampah harus menjadi perhatian bersama. “Masyarakat masih banyak yang membuang sampah di sungai, perilaku tersebut harus diubah oleh masyarakat kita,” pungkasnya. (Bsp)