
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Jalannya Misa Malam Paskah umat Katolik Gereja Paroki Maria Ratu Para Rasul turut dijaga tokoh dan pemuda lintas agama dari Satuan tugas (Satgas) Bhinneka Tunggal Ika. Mereka siaga penuh menjaga prosesi sebelum hingga sesudah Misa Malam Paskah, Sabtu (19/04/2025) malam sebagai salah satu puncak perayaan Pekan Suci dalam rangka memperingati kebangkitan Yesus Kristus.
Terdapat 60 personel siaga penuh menjaga prosesi perayaan ibadah berlangsung khidmat itu. Mereka berasal dari tokoh dan pemuda lintas agama, Islam, Kristen, Hindu dan Buddha di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo, seperti Banser, Pecalang, Pamswakarsa, Muria, Patria dan lainnya.
Misa malam Paskah dimulai pukul 19.00 WIB dengan mengusung tema “Pertobatan Ekologis di Tahun Yubelium. Ibadah ini dipimpin langsung oleh Romo Reverendus Pater Yustinus. Suasana ibadah berlangsung penuh hikmat dengan penerangan lilin sebagai simbol terang kebangkitan Kristus.
Untuk memastikan keamanan dan kenyamanan selama misa berlangsung, Satgas Bhinneka Tunggal Ika bareng aparat kepolisian bersama instansi terkait lainnya melakukan pengamanan ketat di sekitar lokasi.
"Ada 60 anggota yang disiagakan untuk guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat Katolik yang sedang melaksanakan ibadah malam Paskah dengan dibantu juga dari aparat kepolisian," ujar Wakil Ketua Satgas Bhinneka Tunggal Ika Fabianus Sumino.
Kegiatan sosial antarumat beragama sudah berlangsung sejak lama dan tetap terpelihara hingga saat ini. Menurutnya kerukunan dan keharmonisan serta saling membantu antarsesama tanpa memandang perbedaan suku, budaya dan keyakinan.
"Perbedaan tetap menjadi sebuah ciri khas dalam hidup berdampingan di tengah keberagaman yang ada di Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. Ini kami pelihara dan dijaga sampai kini sejak dibentuk pada tahun 2020. Sehingga, disaat umat lain melangsungkan peribadatan maka kami akan berjaya bergantian," ungkapnya.
Salah satu bentuk kerukunan dan keharmonisan pemuda lintas agama adalah membantu pengamanan kendaraan bermotor dan pengaturan lalu lintas saat pelaksanaan Misa Malam Paskah.
"Aksi sosial ini merupakan warisan turun temurun yang telah dilakukan oleh sesepuh dan para orang tua terdahulu dalam menjalin kerukunan dan silaturahmi antar sesama di tengah masyarakat," ujarnya. (ep)