
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Belasan rumah toko (ruko) di kawasan wisata Pantai Mustika, Dusun Pancer, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, rusak disapu angin puting beliung. Kerusakan ringan hingga sedang menimpa bangunan ruko saat puting beliung menerjang kawasan tersebut, Minggu (22/12/2024) kemarin.
Belasa ruko itu atapnya rusak terkena sapuan angin. Kerusakan atap didominasi pada bagian teras ruko yang materialnya terbuat dari kayu dan asbes.
Menurut Sugito (65), salah satu pemilik ruko mengatakan, suara gemuruh terasa kencang ketika angin menyapu wilayah pesisir. Angin itu menurutnya datang dari arah pantai.
"Terjadi sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu suara gemuruh terdengar keras yang arahnya dari pantai," ujarnya, Senin (23/12/2024).
Awan pekat hitam terlihat mengelilingi kampung yang masuk kawasan rawan bencana tsunami tersebut sebelum angin kencang menerjang. Hujan intensitas sedang turut membersamai datangnya angin.
Sugito bersama istri kemudian menyelamatkan diri ke dalam rumah saat angin kencang itu menerjang. Atap kayu untuk tempat nongkrong pelanggan terlihat berhamburan saat angin datang.
"Takut terjadi apa-apa saya bersama istri ngungsi di dalam kamar. Terlihat dari luar atap payung untuk menjamu pelanggan beterbangan," katanya.
Tak hanya atap bangunan sejumlah pohon ikut tumbang. Beruntung tak sampai menimpa rumah warga. Angin puting beliung itu reda setelah hampir 30 menit melanda kawasan Pantai Mustika.
Sugito bersama warga lain Senin paginya berusaha membetulkan bagian rukonya yang rusak. Beruntung puting beliung itu tak sampai menimbulkan korban jiwa.
"Alhamdulillah warga kampung sini tidak ada yang terluka," kata Sug
Administratur (ADM) Perhutani Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo menyatakan bagi pengelola wisata maupun warga untuk tetap waspada ketika cuaca ekstrem saat ini. Terlebih kawasan wisata yang masuk dalam naungan KPH Banyuwangi Selatan.
"Kami selalu mengingatkan kepada pihak pengelola untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang ekstrem. Maka dari itu jika timbul angin kencang bagi masyarakat untuk menunda dulu dan berteduh ke tempat yang lebih aman," katanya.
Wahyu meminta untuk warga tidak berteduh di bawah pohon sewaktu cuaca ekstrem melanda. Ditambah pengendara roda dua atau empat untuk rehat sejenak mencari tempat perlindungan yang lebih aman.
"Apalagi saat berkendara melalui jalan yang dikelilingi banyak pohon untuk menunda sementara waktu sampai cuaca normal kembali. Sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.
Wahyu mencatat sudah ratusan pohon tumbang akibat cuaca ekstrem melanda di kawasan Banyuwangi bagian selatan pada Minggu kemarin. Sebagian dari pohon tumbang tersebut ada yang mengenai rumah warga.
"Ada yang mengenai rumah warga dan akan kami bantu untuk proses pembenahan rumah warga yang tertimpa pohon yang masuk dalam kawasan KPH Banyuwangi Selatan tersebut," pungkasnya. (ep)