Dapat Pasokan 3000 Ton Pupuk Subsidi, Petani di Banyuwangi Batal Gelar Demonstrasi

20221113_180008.jpg Ketua ATR Syahril Abdul Rahman Arifin, kawal distribusi pupuk sampai di kio.(FOTO: samer/bwi24jam)

BWI24JAM,BANYUWANGI. --Setelah digelontorkannya 3000 Ton pupuk bersubsidi oleh pemerintah kabupaten (Pemkab Banyuwangi) akhirnya para petani tradisional batal menggelar aksi demontrasi.


Demonstrasi yang batal dilakukan ini rencananya akan dilaksanakan menjelang forum G-20 pada tanggal 14 Nopember 2022 oleh ribuan petani dari seluruh pelosok Kabupaten Banyuwangi, yang berlokasi di Pelabuhan ASDP Ketapang dengan mengusung tuntutan ketersediaan pasokan pupuk bersubsidi.


Pasokan 3000 Ton pupuk bersubsidi ini berasal dari perusahaan mitra pemerintah PT Pupuk Indonesia yang didistribusikan secara bertahap kepada kios resmi yang ada di Kabupaten Banyuwangi. dengan tahap pertama dan kedua pada tanggal 11-12 Nopember 2022 sebanyak 50 dan 160 Ton pupuk Urea serta NPK.


Ketua Aliansi Timur Raya (ATR), Syahril Abdul Rahman Arifin selaku pendamping para petani menyampaikan rasa terimakasih atas pasokan pupuk subsidi yang digelontorkan. Sehingga keresahan para petani tradisional atas kelangkaan pupuk yang terjadi bisa terobati. 


“Secara otomatis karena pasokan pupuk subsidi sudah ada, maka aksi demontrasi yang akan kita lakukan bersama ribuan petani batal dilaksanakan, karena keresahan para petani atas kelangkaan pupuk sementara ini sudah teratasi,” kata Syahril Minggu (13/11/2022).


Lanjutnya, kelangkaan pupuk yang dialami oleh para petani ini sudah dikoordinasikan dengan beberapa pihak terkait mulai dari DPRD Banyuwangi, Dinas Pertanian, Polresta Banyuwangi, Kodim Banyuwangi, Lanal Banyuwangi yang berperan sebagai Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3), Hingga Bupati Banyuwangi dengan didampingi oleh Aliansi Timur Raya (ATR).


Dirinya berharap pasokan pupuk bersubsidi ini bisa terus diberikan kepada para petani, agar kegiatan pertanian dapat berjalan dengan baik dan membawa kesejahteraan ekonomi untuk para petani tradisional. Sehingga selain 3000 Ton pupuk bersubsidi, kedepannya juga ada keberlanjutan pasokan pupuk untuk para petani agar tidak ada lagi gagal panen akibat kelangkaan pupuk di Kabupaten Banyuwangi. (*)