
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Delapan anak punk terjaring razia Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) BKO V Genteng, Kabupaten Banyuwangi di kolong Jembatan Setail, Desa Setail, Kecamatan Genteng, Kamis (12/6/2025). Saat terjaring mereka tengah tertidur di kolong jembatan.
Usai tertangkap razia, delapan anak punk tersebut kemudian digelandang ke Kantor Satpol PP BKO V Genteng untuk diberikan pembinaan. Dari jumlah terebut 3 diantaranya bukan berasal dari Banyuwangi melainkan dari Kabupaten Jember dan Lumajang termasuk satu perempuan berusia belia.
Salah satu anak punk mengaku mereka datang ke Banyuwangi berniat mendatangi acara sholawatan. Kemudian bertemu dengan teman lainnya di acara tersebut lalu tidur bareng di kolong jembatan.
"Seluruhnya kami lakukan pembinaan. Untuk yang dari Banyuwangi kami hubungi pihak keluarganya untuk dijemput. Sementara tiga lainnya yang dari Jember dan Lumajang juga bersedia untuk dipulangkan," ujar Koordinator Satpol PP Genteng, Masruri.
Selain diberikan edukasi, para anak tersebut juga diberi sanksi untuk merapikan rambut mereka dengan cara di potong pendek. Selain itu mereka juga diperintahkan untuk mandi satu persatu tak terkecuali.
Masruri menambahkan bahwa anak punk tersebut diamankan petugas Satpol PP dalam rangka razia ketertiban umum. Pasalnya, selain melanggar peraturan daerah (Perda) kehadiran mereka dinilai masyarakat cukup meresahkan.
Setelah mendapat laporan dari masyarakat, pihaknya langsung menggelar razia. Jejak mereka terendus saat tidur di kolong Jembatan Setail.
"Hari pertama kami belum menemukan mereka karena tidak berada di kolong jembatan tersebut. Namun pada hari kedua kamu mendapati mereka tengah tertidur," imbuh Masruri.
Masruri menyampaikan, gelaran razia ini akan terus dilakukan sebagai upaya untuk menjaga ketentraman dan ketertiban masyarakat. Karena, keberadaan anak punk dianggap meresahkan.
“Ke depan akan kita laksanakan razia terus, baik mingguan maupun bulanan. Tidak hanya anak punk tetapi juga pengamen di jalan protokol nanti juga akan kita sasar dulu. Ada beberapa wilayah yang memang sudah meresahkan," pungkasnya. (ep)