
BWI24JAM,BANYUWANGI. - Kelangkaan pupuk yang terjadi di Banyuwangi membuat para petani tradisional berencana untuk melakukan aksi demontrasi.
Aksi yang rencananya digelar di Pelabuhan ASDP Ketapang ini nantinya akan dihadiri oleh ribuan petani dari seluruh pelosok Banyuwangi.
Alasan pemilihan pelabuhan ASDP untuk menjadi lokasi aksi masa ini agar menjadi perhatian nasional.
Mengingat aksi yang nantinya dilakukan tanggal 14 November 2022 ini juga bertepatan dengan Jelang pelaksanaan forum G-20
Ketua Aliansi Timur Raya, Syahril Abdul Rahman Arifin mengatakan aksi yang dilakukan oleh para petani ini merupakan bentuk keresahan yang sudah lama dirasakan.
Terlebih sudah berbulan-bulan para petani di Banyuwangi tidak mendapatkan pasokan pupuk bersubsidi.
Sehingga kegiatan pertanian di Banyuwangi mendapatkan hambatan dan menjadi beban tersendiri bagi petani tradisional.
Sahril berharap, aksi yang digelar nantinya bisa mendapatkan perhatian khusus, agar keresahan para petani bisa segera diatasi. Terlebih pihaknya juga sudah melakukan berbagai upaya mediasi namun belum juga ada tindakan nyata dari pemerintah.
"Kami sudah melakukan banyak koordinasi dan mediasi, mulai dari dinas pertanian, DPRD Banyuwangi hingga ke bupati namun tidak ditemui" kata Sahril, Jumat (4/11/2022).
Masih Sahril, dengan adanya kelangkaan pupuk bersubsidi ini para petani ada yang sampai gagal panen. Bahkan ada pula yang mengakali dengan memakai garam sebagai ganti dari pupuk.
Meskipun sudah mengakali dengan banyak cara namun hal ini belum bisa dijadikan solusi atas permasalahan yang terjadi.
"Kita sangat miris dengan kondisi kawan-kawan petani, bahkan tanaman di sawah yang harusnya menjadi sumber pendapatan malah mati begitu saja karena tidak ada pupuk. Tentunya ini sangat berdampak buruk bagi keberlangsungan ekonomi para petani," ungkapnya.
Terakhir Ia berharap, dengan aksi yang bakal digelar menjelang pelaksanaan forum G-20 ini bisa menjadi langkah awal agar pemerintah lebih serius untuk menyelesaikan masalah kelangkaan pupuk di Kabupaten Banyuwangi.