Ilustrasi AI
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Seorang nenek berinisial MR (82), warga Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, meninggal dunia usai diduga tersambar petir pada Selasa (4/11/2025) siang.
Peristiwa itu terjadi saat MR sedang bermain bersama cucunya di dalam rumah. Tiba-tiba terdengar suara petir menggelegar yang diduga menyambar antena televisi rumah warga dan merambat melalui kabel hingga mengenai rumah korban.
“Setelah terdengar suara petir keras, cucu korban melihat neneknya jatuh tersungkur,” ujar, Kapolsek Kalipuro AKP Sukirman**, Rabu (5/11/2025).
Cucu korban langsung berlari memanggil tetangga untuk meminta bantuan. Warga berdatangan dan membawa MR ke rumah sakit terdekat. Namun setibanya di rumah sakit, nyawa korban tidak tertolong.
“Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Diduga kuat, korban meninggal akibat sengatan listrik dari sambaran petir yang menjalar melalui antena televisi,” tambah Sukirman.
Jenazah korban kemudian dipulangkan ke rumah duka di Kelurahan Klatak. Suasana haru menyelimuti prosesi pemulangan tersebut.
Tak hanya menelan korban jiwa, cuaca ekstrem di Banyuwangi dalam beberapa hari terakhir juga menimbulkan kerusakan rumah di sejumlah wilayah. Dua rumah di Kecamatan Kalipuro dan Glenmore dilaporkan terbakar akibat sambaran petir pada waktu berbeda.
Kepala Pelaksana BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto, mengatakan bahwa total terdapat 29 rumah rusak, mulai dari kategori ringan hingga berat, akibat bencana hidrometeorologi seperti angin kencang dan sambaran petir.
“Kami mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati, baik ketika berada di luar rumah maupun di lingkungan sekitar. Saat ini musim peralihan dengan potensi bencana cukup tinggi,” kata Danang.
BPBD meminta warga segera melapor bila terjadi peristiwa serupa agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat. (ep)

