Seorang Warga Berdiri Melihat Jembatan di Desa Kembiritan yang Ambrol (Foto: Istimewa/BWI24Jam)
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi – Jembatan penghubung antar kampung di Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, rusak diterjang banjir. Kerusakan terjadi setelah sungai kecil yang melintasi jembatan meluap akibat hujan berintensitas tinggi yang mengguyur wilayah tersebut pada Senin (15/12/2025) lalu.
Luapan air datang secara tiba-tiba dan menghantam badan jembatan hingga menyebabkan kerusakan cukup parah. Akibatnya, akses utama warga terputus, khususnya jalur penghubung antara RW 2 dan RW 4 di Dusun Temurejo.
Kepala Dusun Temurejo, Joko Triono, mengatakan sedikitnya 200 kepala keluarga (KK) terdampak langsung akibat rusaknya jembatan tersebut. Selama ini, jembatan menjadi akses vital warga untuk beraktivitas sehari-hari, termasuk menuju lahan pertanian dan permukiman kampung sebelah.
“Jembatan ini merupakan akses utama warga antar kampung. Dengan kondisinya rusak, sekitar 200 KK terdampak karena tidak bisa melintas seperti biasa,” kata Joko, Kamis (18,/12/2025).
Menurut Joko, hujan mulai turun sejak sekitar pukul 14.00 WIB dan tidak kunjung reda. Puncaknya, sekitar pukul 15.45 WIB, debit air di kanal Dusun Temurejo meningkat drastis hingga meluap dan merusak jembatan yang berada di area persawahan tersebut.
Ia menambahkan, jembatan itu dibangun pada tahun 2015 dan selama hampir satu dekade terakhir belum pernah mengalami kerusakan. Namun derasnya arus banjir kali ini membuat konstruksi jembatan tidak mampu menahan tekanan air.
“Sejak dibangun tahun 2015, jembatan ini tidak pernah rusak. Baru kali ini rusak karena banjir yang cukup besar,” tambahnya.
Sementara itu, Kapolsek Genteng Kompol Edy Priswanto, melalui Kanit Binmas Polsek Genteng Iptu Agus Rohmat melaporkan bahwa tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun Kerugian material ditaksir mencapai sekitar Rp 250 juta.
"Kami bersama perangkat desa dan unsur terkait langsung turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan, memasang rambu peringatan, serta mengimbau warga agar tidak melintas demi keselamatan,” tambah Iptu Agus.
Selain pemasangan rambu peringatan, petugas juga berkoordinasi dengan perangkat desa dan mengimbau warga meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan.
Sampai saat ini, warga diminta tidak melintasi jembatan yang rusak untuk menghindari risiko kecelakaan. Pemerintah desa bersama pihak terkait tengah melakukan pendataan kerusakan dan berkoordinasi untuk langkah perbaikan agar akses warga bisa segera kembali normal. (ep)

