Drone Nyangkut di Atap Sekolah, Santri di Tegalsari Banyuwangi Minta Bantuan Damkar

santri_2025.jpg Santri Ucapkan Terima Kasih Kepada Petugas Damkarmat Banyuwangi (Foto: Damkarmat Banyuwangi/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Pesawat nirawak atau drone yang diterbangkan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Mabadi'ul Ihsan, Desa Karangdoro Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi tersangkut di atap gedung. Karena kesusahan lepas dari jeratan atap, siswa akhirnya meminta bantuan petugas pemadam, Sabtu (17/05/2025).


Insiden tersangkutnya drone yang digunakan untuk sinematografi tersebut terjadi sekitar pukul 07.00 WIB. Menurut Ahmad Jaenul Ihsan sang (20), sang penerbang menyebut drone tersangkut di atap gedung setinggi 7 lantai.


"Drone tersangkut di atap Gedung Pendidikan Ponpes Mabadi'ul Ihsan setinggi 7 lantai. Pagi-pagi ceritanya menerbangkan drone untuk pembuatan video sinematik," kata Ahmad Jaenul kepada Bwi24jam saat dikonfirmasi, Sabtu (17/05/2025).


Ia menduga jatuhnya drone diakibatkan terputusnya sambungan nirkabel antara pesawat dengan remote kontrol. Yang diakibatkan cuaca mendung menyelimuti kawasan pondok.


"Pagi-pagi cuaca mendung. Maksudh saya bagus untuk membuat video sinematik. Tapi gak taunya saat terbagan di ketinggian jaringannya terputus lalu jatuh," ungkapnya.


Ihsan kemudian melakukan penyisiran mencari keberadaan pesawat nirkabelnya. Melalui sambungan GPS yang masih terkoneksi akhirnya ditemukan titik jatuh drone yang berada di atap gedung.


Diperkuat lewat penampakan bangkai drone serta baterainya yang terpisah dari tubuhnya. 


"Saat tau jatuh pada atap gedung tinggi saya merasa kebingungan. Terlebih masih pagi sehingga bingung mau minta bantuan ke siapa. Saat saya searching (mencari) adalah nomor damkar melalui google. Saya kontak langsung ditanggapi," tambahnya.


Laporan yang dilayangkan Ihsan diterima regu pemadam kabupaten pada pukul 07.37 WIB. Tim dari Sektor Genteng dengan personel lengkap terjun ke titik evakuasi.


Petugas sempat kesulitan menjangkau lokasi jatuhnya drone lantaran tangga susun yang dimiliki damkar hampir tak menjangkau. 


"Tangga susun yang kami miliki tak bisa sepenuhnya menjangkau atap gedung yang tinggi. Jadi kami pakai tambahan bangku supaya bisa menjangkau titik jatuhnya drone," kata Koordinator Damkarmat Sektor Genteng Sutikno.


Selanjutnya masih menurut Sutikno, setelah 15 menit melakukan upaya evakuasi pada drone tersebut, akhirnya drone dapat di evakuasi dari atap gedung.


“Kami mengevakuasi menggunakan peralatan yang digunakan tali, penjepit, dan sarung tangan, sebab safety tetap utama dalam melakukan rescue,” lengkapnya.


Ihsan selaku pelapor menyampaikan terima kasih pada Damkarmat Banyuwangi yang sigap dan tanggap. Sehingga dronenya bisa kembali ke tangan meskipun masih butuh perbaikan agar bisa diterbangkan kembali.


“Terimakasih anggota pemadam yang sudah sigap dan tanggap dalam merespon laporan saya. Alhamdulillah drone bisa kembali," kata Ihsan. (ep)