
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Masyarakat Dusun Blimbingsari, Desa Licin, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi kompak melakukan swadaya untuk membuka akses jalan pertanian. Tanpa menunggu dana pemerintah, mereka bahu-membahu membangun jalan demi mempermudah mobilitas hasil bumi.
Aksi kolektif ini mendapat perhatian langsung Kepala Desa Licin, Bambang Sariyanto. Tak sekadar mendukung, ia bahkan turut merogoh kocek pribadinya dan menjadi penyumbang terbesar dalam pembangunan jalan tersebut.
Pembukaan jalan yang nantinya akan dipaving ini diharapkan bisa mempermudah kendaraan para petani menuju lahan pertanian. Bambang menegaskan, langkah ini juga selaras dengan program Asta Cita Presiden Prabowo terkait ketahanan pangan.
“Kalau anggaran kita ini pribadi dan swadaya masyarakat khususnya yang punya area pertanian di daerah sini,” kata Bambang saat meninjau pembangunan jalan, Rabu (24/09/2025).
Menurutnya, jalan sepanjang 2 kilometer dengan lebar 4 meter ini sangat vital bagi warga. Sebelum ada jalan, para petani harus mengeluarkan biaya besar untuk ongkos ojek motor saat mengangkut padi. Kini, dengan adanya akses baru, kendaraan roda dua, roda empat, bahkan truk bisa masuk ke area sawah.
Meski begitu, tantangan masih menghadang. Terdapat empat jembatan yang harus dibangun, 3 titik di sungai kecil dan 1 titik di sungai besar. Bambang berharap pemerintah daerah turun tangan membantu pembangunan tersebut.
“Mudah-mudahan nanti dari Ketua DPRD dan Ibu Bupati bisa membantu kami membikin jembatan, karena (dana) jembatan tersebut terlalu banyak kalau swadaya dari masyarakat. Dana desa saja tidak cukup kalau buat jembatan tersebut,” jelasnya.
Semangat gotong royong warga juga terlihat dari iuran yang mereka sepakati. Kepala Dusun Blimbingsari, Khoirul Anam, menuturkan bahwa masyarakat tetap antusias.
“Antusias dan semangat walaupun kita swadaya untuk pembiayaan, sebelum kita eksekusi kita rembuk per hektare sawah kena iuran Rp 2,5 juta,” ungkap Anam.
Kebahagiaan juga dirasakan langsung para petani. Seorang petani bernama Sapandi mengaku sangat terharu dengan adanya jalan ini. “Sangat senang sekali karena ingat anak cucu saya yang selanjutnya,” katanya.
Tak hanya para petani, ibu-ibu juga menyambut positif pembangunan ini. Nuroniyah, salah satu warga, menyebut jalan tersebut nantinya bisa menjadi jalur alternatif menuju sekolah.
“Supaya anak sekolah juga bisa lewat di sini,” ujar Nuroniyah.
Kini, masyarakat berharap pemerintah daerah dapat mendengar aspirasi mereka, khususnya untuk mewujudkan pembangunan jembatan agar akses jalan pertanian ini bisa berfungsi lebih maksimal. (rq)