GMNI Jatim Tidak Mau Rapimda Jadi Ajang Klaim untuk Perebutan Tiket Cawapres

dpd_gmni_jatim_bwi_hendra.jpg Salah Satu Pengurus DPD GMNI Jawa Timur, Hendra Prayogi

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) GMNI Jawa Timur yang dihadiri Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansah menuai banyak tanggapan dan penggiringan opini.


Pasalnya, Rapimda GMNI yang digelar di Surabaya dan Blitar itu dinilai, seolah-olah menjadi panggung Khofifah untuk menjadi Bacawapres untuk salah satu Capres yang di usung beberapa partai. 


Salah satu pengurus DPD GMNI Jawa Timur, Hendra Prayogi mengungkapkan, Rapimda ini adalah moment sakral GMNI yang tidak sepatutnya menjadi ajang tunggangan politik praktis. Pihaknya juga mengungkapkan, Rapimda ini adalah murni rangkaian program kerja DPD GMNI Jatim. 


"Saya menyayangkan ketika moment Rapimda ini dijadikan panggung untuk politik praktis dan penggiringan opini. Dan saya mengecam keras hal-hal mengenai isu yang tidak sepatutnya muncul di Rapimda GMNI, " ungkap Hendra. 


Hendra juga menjelaskan, Rapimda GMNI ini adalah forum koordinasi dan silaturahmi GMNI se-Jawa Timur, yang dihadiri 19 DPC GMNI definitif dan dua DPC karteker. 


"Rapimda ini adalah forum koordinasi dan pembentukan program kerja GMNI Jatim agar kedepanya semakin baik, maka tidak seharusnya dan tidak sepantasnya dinodai oleh kepentingan politik," jelasnya. 


Terlepas dari itu, masih Hendra, pihaknya berharap agar moment Rapimda kemarin tidak menjadi polemik terkait isu yang beredar baik untuk khalayak umum, maupun bagi kader GMNI di Jawa Timur. 


"Kedepanya, kami berharap GMNI Jawa Timur semakin solid demi kepentingan kaum marhaen. Saya tegaskan, GMNI adalah organisai yang independent dan tudak turut serta dalam panggung politik praktis," tutupnya. (*)