
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Pembangunan jembatan darurat untuk kendaraan roda 4 di atas Sungailembu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi berkapasitas roda empat tuntas dikerjakan. Jembatan model bailey itu kini sudah bisa dilalui masyarakat umum khususnya warga dai Desa Sumberagung, Kandangan, dan Desa Sarongan.
Penuntasan pengerjaan proyek jembatan ini rampung dilakukan pemerintah daerah pada Kamis (25/9/2025). Warga pun bersyukur lantaran sebelumnya harus melalui lintasan membelah sungai ketika menggunakan mobil.
"Sangat bersyukur bisa menggunakan mobil kembali melewati jembatan ini meskipun kondisi sungai banjir sekalipun," kata Sarumo, warga setempat, Jumat (26/9/2025).
Jembatan darurat ini dibangun sekitar 300 meter dari lokasi jembatan lama yang menjadi titik jembatan darurat untuk kendaraan roda yang telah dibangun sebelumnya. Pembangunan dua jembatan darurat ini menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT) sekitar 2,6 miliar, yang memang dikhususkan untuk kondisi kebencanaan.
Setelah jembatan untuk roda dua selesai, Pemkab segera membuat jembatan untuk roda empat, berbahan baja dengan sistem knock down atau bongkar pasang. Kini jembatan tersebut telah selesai, dan bisa dilintasi kendaraan roda empat.
“Alhamdulilah sudah selesai dan bisa dilewati mobil. Jembatan ini menjadi prioritas karena menghubungkan tiga desa di Kecamatan Pesanggaran. Selanjutnya jembatan permanen akan kami bangun di lokasi jembatan yang lama pada 2026,” kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani.
Ipuk juga berterima kasih kepada warga yang telah bergotong-royong dan mendukung selama pembangunan jembatan darurat ini.
"Terima kasih pada masyarakat Pesanggaran yang turut membantu dan mendukung berdirinya jembatan ini," tambah Ipuk.
Plt. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya, Perumahan dan Permukiman (DPU CKPP) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono menjelaskan, pembangunan jembatan darurat ini memakan waktu dua bulan karena rangkanya dirakit langsung di pabrik.
“Lokasi ini dipilih karena bentangnya paling sempit, hanya 30 meter, sehingga lebih efisien untuk pemasangan jembatan sementara,” ungkap Suyanto.
Dia menjelaskan, jembatan tersebut memiliki panjang 30 meter, lebar 3,5 meter, dan tinggi 2,1 meter.
Meski berstatus darurat, konstruksi dipastikan kokoh. Pondasi diperkuat batu bronjong berlapis di kedua bibir sungai, ditambah strous atau penguat hingga kedalaman empat meter.
“Rangka jembatan menggunakan besi kanal dengan sistem knock down,” imbuhnya.
Karena sifatnya darurat, jembatan ini hanya boleh dilalui kendaraan roda empat dengan beban maksimal 10 ton. Diprioritaskan untuk kendaraan keluarga dan niaga ringan. Sedangkan truk besar tetap diarahkan melewati sungai.
Sementara untuk jembatan permanen, Pemkab Banyuwangi menargetkan pembangunannya dimulai 2026 di lokasi jembatan lama yang ambles.
“Jembatan eksisting rencananya akan dibangun kembali tahun depan, dengan estimasi pengerjaan enam bulan,” terangnya. (ep)