Jembatan Penghubung Antar Kampung di di Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kec. Genteng yang Ambrol (Foto: Istimewa/BWI24Jam)
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi – Rusaknya jembatan penghubung antar kampung di Dusun Temurejo, Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Banyuwangi, akibat diterjang banjir, berdampak langsung pada aktivitas pelajar. Sejak jembatan putus, puluhan siswa terpaksa menempuh jalur memutar lebih jauh untuk berangkat ke sekolah.
Kepala Dusun Temurejo, Joko Triono, mengatakan jarak tempuh yang sebelumnya hanya sekitar 2–3 kilometer, kini harus ditempuh hingga 5–7 kilometer karena akses utama tak bisa dilalui.
“Kalau biasanya dekat, sekarang anak-anak harus memutar cukup jauh karena jembatan tidak bisa dilewati,” ujar Joko, Kamis (18/12/2025).
Menurut Joko, pelajar yang terdampak didominasi siswa SMP, khususnya yang bersekolah di SMP Negeri 4 Genteng. Selain itu, terdapat pula siswa dari jenjang TK, SD, hingga SMA yang setiap hari melintasi jembatan tersebut untuk bersekolah.
Meski jumlah pasti masih dalam proses pendataan, diperkirakan puluhan pelajar terdampak langsung akibat putusnya jembatan penghubung antar RW di Dusun Temurejo tersebut.
Kondisi ini sedikit terbantu dengan adanya jeda libur semester, sehingga aktivitas belajar para pelajar tidak sepenuhnya terganggu. Namun, jika perbaikan belum rampung, warga khawatir kendala akan kembali dirasakan saat kegiatan belajar mengajar aktif kembali.
“Kebetulan sekarang libur semester, jadi masih agak longgar. Tapi kalau sudah masuk sekolah dan jembatan belum selesai, tentu akan jadi masalah,” kata Joko.
Sebagai langkah penanganan, pemerintah desa telah berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Joko menyebut, pihak PU berencana membangun jembatan sementara dari besi yang akan dikerjakan dalam beberapa minggu ke depan, sembari menunggu pembangunan jembatan permanen.
Sebelumnya diberitakan, jembatan di Dusun Temurejo rusak setelah sungai kecil meluap akibat hujan berintensitas tinggi pada Senin (15/12/2025) sore. Akibat kejadian itu, sedikitnya 200 kepala keluarga terdampak dan kerugian material ditaksir mencapai sekitar Rp250 juta. (ep)

