Kudapan Dimasak Para Ekspert untuk Tahlilan 7 Hari Meninggalnya Siswi MI di Kalibaru Banyuwangi

masak_utk_tahlilan_korban_siswi_mi_di_kalibaru_bwi2024.jpg Chef yang Tergabung dalam Chef Association (ICA) BPC Banyuwangi Turut Membantu Masak untuk Tahlilan 7 Hari (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Tepat hari ini, Rabu (20/11/2024) peringatan tujuh hari meninggalnya siswi MI di Kalibaru yang berusia 7 tahun, korban dugaan rudapakasa dan pembunuhan. Keluarga mendiang almarhumah menggelar tahlilan 7 hari meninggalnya korban.


Selain keluarga, tetangga turut disibukkan menyiapkan kudapan para jemaah tahlil yang acaranya bakal dihelat ba'da magrib itu. Turut membersamai mereka para koki kondang hotel berbintang di Banyuwangi yang tergabung dalam Chef Association (ICA) BPC Banyuwangi.


Sejak pagi mereka datang membantu penyiapan makanan bagi jemaah tahlil. Beragam menu dimasak di dapur darurat yang dibangun di depan rumah mendiang korban.


"Ada beef terik daging, ayam paleko, capcay, mie goreng dan tahu tomunfla. Juga kami masak nasi putih dan juga telur," ujar Chef Yudistira Nugraha dari perkumpulan chef Banyuwangi (ACI BPC Banyuwangi).


Yudistira menyebut total makanan yang disiapkan para chef yang ikut bergabung  mencapai 250 porsi. Dimulai sejak pukul 09.00 WIB. Peralatan yang digunakan terbilang sederhana. Memakai kompor dan tungku milik keluarga maupun tetangga.


"Pakai peralatan yang ada. Tapi tidak menghambat proses memasak yang sudah kita mulai sejak pagi," kata Yudistira.


Hujan yang mendera di sekitaran Kalibaru turut membasahi dapur darurat yang didirikan dengan atap terpal. Air sempat masuk melalui celah terpal dan sedikit mengganggu proses memasak.


Akan tetapi hal itu tak menjadi halangan para chef yang malang melintang di hotel berbintang tersebut memasak kebutuhan tahlilan. Yudistira menambahkan proses memasak ditargetkan rampung sebelum acara dimulai.


"Kami menargetkan seluruh masakan rampung sebelum Maghrib," ujarnya.


Yudistira menyebut, ada tujuh hingga 10 chef yang datang pada giat memasak kali ini. Bahan-bahan makanannyang didapat dari para donatur dan donasi para juru masak yang ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut.


Sejauh ini polisi telah memeriksa 17 orang saksi dalam kasus ini. Selain Polresta Banyuwangi, tim dari Polda Jatim juga turut dilibatkan.


Penggalian secara psikologis juga dilakukan kepada keluarga korban, karena diketahui bocah perempuan itu tinggal bersama dengan banyak anggota keluarga dalam satu rumah, di antaranya kakek, nenek, ibu, ayah, kakak, dan pamannya. (ep)