BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Besaran upah Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) merah putih di Kabupaten Banyuwangi lagi-lagi menjadi sorotan masyarakat meski Agustus telah lewat.

Upah anggota Paskibra dinilai mengalami penurunan drastis, sebesar 50 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya saat peringatan HUT RI.

Mengutip laporan dari akun mediagram @curhatwargabanyuwangi yang memuat curhatan warga Banyuwangi, terungkap bahwa keluhan ini bukan hanya datang dari satu individu, melainkan juga dari beberapa orang lainnya.

Salah satu warga dengan kecewa mengungkapkan, "Paskibra tahun ini kasihan sekali mulai dari kurangnya fasilitas, uang saku, hingga kelengkapan yang sangat buruk," katanya, Minggu (3/9/2023). 

Ia menambahkan bahwa para Paskibra telah berjuang dengan cuaca yang panas selama 21 hari, melebihi tahun sebelumnya yang hanya 14 hari.

Meskipun demikian, gaji yang diterima tahun ini hanya sekitar Rp 705.000, jauh berkurang dari Rp 1,5 juta yang anggota Paskibra terima tahun lalu.

"Mengapa gaji tahun kemarin 1,5 juta tetapi tahun ini hanya Rp 705.000? semenjak dibawah naungan Bangkesbangpol reward paskibra tahun ini sangat menurun drastis?kasihan mereka pak. mohon untuk keadilannya," ungkapnya. 

Selain itu, ada pula keluhan terkait ketidaksiapan dalam seragam Paskibra, yang sebagian besar harus dijahit ulang karena kesalahan dalam pembuatannya.

Menurut seorang warga yang tak ingin disebutkan identitasnya, "Kepamongan Purna Paskibraka Indonesia (PPI) juga terkesan kurang rapi karena banyak pihak luar yang ikut campur dalam urusan karantina," ujarnya. 

Semua keluhan ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah daerah untuk lebih bijak dalam memilih badan dinas yang profesional dalam menaungi Paskibra tahun depan.

Masyarakat Banyuwangi berharap agar besaran upah dan kondisi Paskibra dapat diperbaiki agar mereka dapat melaksanakan tugasnya dengan semangat dan kualitas yang baik demi peringatan HUT RI yang lebih gemilang di tahun depan. (*)