Mikrofon dan Uang Kotak Amal Musala di Sempu Raib, Diduga Dipancing dengan Alat Khusus

1mknjn.jpg Takmir Musala Menunjukkan Kotak Amal yang Dicuri Isinya (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi – Aksi pencurian diduga menyasar Musala Nurus Sallam di Dusun Darungan, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu, Banyuwangi. Peristiwa yang terjadi pada Minggu (7/12/2025) itu membuat jemaah terkejut setelah dua mikrofon dan uang dalam kotak amal musala mendadak hilan


Musala yang berada di pinggir jalan kampung belakang Kantor Camat Sempu tersebut diduga disatroni pelaku pada rentang waktu setelah salat subuh hingga menjelang zuhur. Kejadian itu pertama kali diketahui oleh takmir musala, Sutikno, saat hendak mengumandangkan azan.


“Saya kaget begitu masuk. Mikrofon yang biasanya berada di dekat imam kok sudah tidak ada. Bukan satu, tapi dua-duanya hilang,” ungkap Sutikno, Rabu (10/12/2025).


Dugaan pencurian semakin kuat setelah kotak amal berbahan kaca di musala ditemukan kosong. Padahal sebelumnya terdapat uang jariyah jemaah yang belum pernah diambil. Anehnya, tak ditemukan kerusakan pada kotak kaca maupun gembok, sehingga takmir menduga uang diambil dengan cara dipancing menggunakan alat tertentu.


Menurut Sutikno, pelaku diduga paham betul kondisi lingkungan musala. Pasalnya, rumah warga berada sangat dekat dengan tempat ibadah tersebut, namun tidak ada seorang pun yang menyadari situasi mencurigakan. Ini merupakan kejadian pertama sejak musala berdiri pada tahun 2019.


Penyesalan mendalam juga diungkapkan salah satu jemaah, Tiar Mangunkusomo. Ia menyayangkan tempat ibadah yang seharusnya menjadi ruang memperbanyak amal, malah dijadikan ajang kejahatan oleh orang tak bertanggung jawab.


“Ini musala, tempat orang beribadah. Sedih melihat ada yang tega mengambil barang dan uang amal. Kami berharap pelakunya bertaubat dan tidak mengulangi perbuatan seperti ini, baik di sini maupun di tempat ibadah lain,” ujar Tiar.


Pasca kejadian tersebut, pihak takmir terpaksa memperketat pengamanan. Musala kini akan dikunci setiap selesai salat rutin sebagai langkah antisipasi. Selain itu, warga dan jemaah mulai menggalang donatur untuk pemasangan kamera pengintai (CCTV) guna mencegah insiden serupa terjadi kembali.


Hingga kini, kasus dugaan pencurian itu belum dilaporkan secara resmi ke pihak berwajib. Takmir masih melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan warga sekitar. Namun mereka berharap kejadian ini menjadi pembelajaran bersama bahwa keamanan tempat ibadah perlu dijaga, sekalipun berada di lingkungan yang sebelumnya aman. (ep)