Pasca Munculnya Cahaya Api, PPGA Raung Banyuwangi Pantau Pusat Erupsi Pakai Pesawat Nirawak

gunung_raung_2025.jpg Visual Pusat Erupsi Gunung Raung (Foto: PVMBG)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Pemantauan akktivitas vulkanik Gunung Raung terus diupayakan Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung Disamping pengamatan melalui peralatan seismograf, petugas berupaya melakukan pemantauan menggunakan sarana pesawat nirawak atau drona (drone).


Pemantauan secara langsung menggunakan drona itu dilakukan setelah kemunculan cahaya api di pusat erupsi. Dalam dua kali upaya yang dilakukan tidak membuahkan hasil lantaran tertutup kabut tebal, bahkan upaya pemasangan CCTV di puncak Ijen juga dilakukan.


“Yang kapan hari pemantauan drone tidak berhasil mbak, karena tertutup kabut,” terang ketua Pos Pengamatan Gunung Api Raung Agung Tri Subekti di PPGA Raung, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi.


Disampain drona, tambah dia, CCTV yang terpasang di puncak Gunung Ijen juga terhalang kabut. Kamera pengintai itu mengarah ke Gunung Raung.


“Ini juga memasang CCTV di Puncak Ijen mengarah ke Raung tapi terkendala Kabut. Tidak bisa setting arahnya dengan baik,” tambah Agung.



Berdasarkan hasil pemantauan dan catatan seismik, kegempaan terus terjadi yang terdiri dari letusan, tektonik dan tremor. 


“Sejak kemarin terpantau 1 letusan dengan Amplitudo 4 mm dan durasi 38 detik. Tektonik jauh 3 kali dengan amplitudo 6-10 mm durasi 30-52 detik. Sementara tremor terus menerus dengan 0,5 - 5 mm,” terang Agung berdasar catatan pemantauan.


Sementara Asep kawah teramati bertekanan lemah dengan warna putih dan kelabu. Intensitasnya tipis hingga sedang yang ketinggiannya mencapai 600 meter.


“Kemarin juga terjadi letusan dengan tinggi 600 meter dan warna asap kelabu,” ungkap Agung.


Sampai hari Selasa (24/6/2025) kemarin, belum terpantau adanya erupsi dan kegempaan masih sama.


“Hari ini belum terpantau erupsi kalau secara visual karena tertutup kabut, tadi pas mendaki ijen keliatan cuma asap tipis dan tertutup kabut,” tutup Agung.


Masih berada dalam status Waspada, Masyarakat diharapkan tidak melakukan aktivitas mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer dan menuruni kaldera serta bermalam di kawasan kawah. (ep)