Pemancing Hilang di Alas Purwo: Medan Berat dan Cuaca Tidak Bersahabat Hambat Tim Gabungan

3januibaui.jpg Proses Pencarian Pemancing yang Hilang di Kawasan Taman Nasional Alas Purwo (Foto: Polsek Tegaldlimo/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi – Upaya pencarian terhadap Kasianto (44), warga Desa Kedungwungu yang hilang saat memancing di kawasan Watu Kapal, Blok Pasir Putih, Alas Purwo, terkendala medan ekstrem dan cuaca yang berubah-ubah. Tim gabungan dari Polsek Tegaldlimo, Koramil, BPBD, petugas Taman Nasional Alas Purwo, serta relawan tetap melakukan penyisiran sejak Senin (8/12/2025) pagi hingga sore, namun korban belum ditemukan.


Pencarian dilakukan melalui dua jalur, darat dan laut. Namun, karakteristik lokasi yang masuk kawasan hutan konservasi serta kontur pesisir yang curam membuat pergerakan tim sangat terbatas. 


Di jalur darat, tim harus menembus medan berlumpur, batuan terjal, dan area semak rapat yang menyulitkan akses menuju titik Watu Kapal. Sementara itu, tim laut menghadapi gelombang tinggi dan arus kuat yang beberapa kali membuat perahu pencari harus memutar arah untuk menjaga keselamatan.


“Medannya sangat sulit dan cuaca berubah cepat. Kadang angin kencang, kadang hujan. Untuk keselamatan anggota, pencarian kami hentikan sementara dan dilanjutkan besok,” ujar Kapolsek Tegaldlimo, Iptu Sadimun.


Tim memulai operasi pukul 09.00 WIB. Rute pertama bergerak dari jalur darat melalui Kantor Seksi 1 Pasaranyar menuju lokasi. Rute kedua menyisir laut dari Resort Tanjung Pasir hingga Sembulungan, sebelum bertemu di titik Watu Kapal. Hingga pukul 16.30 WIB, seluruh metode penyisiran termasuk perahu laut dan pemantauan darat belum membuahkan hasil.


Sebagai tambahan informasi, pada Minggu (7/12) dini hari, alat pancing milik korban ditemukan di dasar laut sekitar 50 meter dari lokasi memancing. Temuan ini menguatkan dugaan bahwa korban terseret arus saat memancing pada Sabtu malam.


Meski situasi tak mudah, tim gabungan menegaskan komitmennya untuk melanjutkan operasi. Tantangan cuaca dan medan diyakini menjadi faktor utama lambatnya progress pencarian.


“Kami berharap kondisi besok lebih bersahabat sehingga area yang belum terjangkau bisa dipetakan ulang dan disisir kembali,” tambah Iptu Sadimun.


Pencarian akan dilanjutkan Selasa pagi dengan memperluas zona penyisiran, terutama di titik-titik berpotensi yang sebelumnya tak bisa dijangkau karena arus dan medan. (ep)