Pendakian Gunung Raung Sepi Jelang Nataru, Okupansi Turun 50 Persen Akibat Cuaca

20251204_133738.jpg Pendaki Berfoto di Puncak Gunung Raung, Banyuwangi, Jawa Timur (Foto: Dimas Wahyu/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi – Aktivitas pendakian Gunung Raung via Wonorejo, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi, menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 tidak menunjukkan lonjakan berarti. Berbeda dengan tahun lalu, jumlah pendaki justru turun signifikan akibat kondisi cuaca yang tak menentu.


Dimas Wahyu Pramana, salah satu operator trip pendakian Raung via Wonorejo, mengatakan bahwa pihaknya tidak menyiapkan langkah khusus seperti tahun-tahun sebelumnya. Hal ini karena intensitas pendaki jauh berkurang.


“Tidak ada persiapan khusus seperti tahun kemarin, karena kondisi cuaca berbeda. Intensitas tamu sangat jauh berkurang,” ujar Dimas, Kamis (04/12/2025).


Ia menyebutkan bahwa cuaca berkabut dan hujan menjadi faktor utama calon pendaki ragu untuk melakukan booking. Dampaknya, okupansi trip turun drastis.


“Kalau di trip saya bisa turun sampai 50 persen. Banyak yang ragu dapat view karena kabut,” ungkapnya.


Tak hanya itu, Dimas menegaskan bahwa pihaknya kini lebih selektif menerima tamu. Pengalaman pendaki menjadi salah satu pertimbangan penting mengingat medan Gunung Raung yang terkenal teknis dan ekstrem.


“Kami lebih selektif, salah satunya memastikan tamu sudah punya pengalaman mendaki atau belum. Karena cuacanya anomali, jadi risiko semakin besar bagi pendaki pemula,” jelasnya.


Menurutnya, dalam kondisi cuaca hujan, pendaki bisa mengalami dua kemungkinan berbeda saat berada di puncak: beruntung mendapat pemandangan terbaik, atau justru sebaliknya.


“Kalau cuaca hujan bisa dua kemungkinan: sekalinya bagus, view-nya terbaik. Tapi kalau tidak bersahabat, ya view-nya kurang epik. Itu sudah kami sampaikan ke tamu sejak awal,” kata Dimas.


Meski terjadi penurunan okupansi, namun jadwal open trip milik Dimas ternyata tetap terisi. Pemesanan pendakian masih penuh di setiap tanggal, mulai pertengahan Desember hingga awal Januari 2026.


“Penurunan ada, tapi schedule tetap terisi dari belasan Desember sampai awal tahun. Tetap ada yang berangkat tiap tanggalnya,” tambahnya.


Pihak pengelola jalur pendakian Wonorejo masih memantau perkembangan cuaca di kawasan Raung, mengingat puncak gunung kerap mengalami perubahan ekstrem dalam hitungan jam. Pendaki pun diimbau tetap memprioritaskan keselamatan, membawa perlengkapan sesuai standar, serta mengikuti seluruh arahan pemandu. (ep)