Penyelundupan 28 Ribu Benur Bernilai Ratusan Juta Digagalkan Lanal Banyuwangi

polll.jpg Lanal Banyuwangi Gagalkan Upaya Penyelundupan Benih Lobster atau Benur (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Banyuwangi berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 28 ribu benih lobster atau benur. Penyelundupan itu berhasil digagalkan petugas saat melakukan penyekatan di Mako Lanal, jalur Situbondo-Banyuwangi pada Minggu (7/9/2025).


Diperkirakan nilai benur yang hendak diselundupkan menggunakan mobil itu bernilai ratusan juta rupiah.  Namun upaya itu gagal setelah pelaku berhasil diamankan saat Tim Kodaeral Quick Respons Lanal Banyuwangi menggelar penyekatan.



Danlanal Banyuwangi Letkol Laut (P), Muhamad Puji Santoso mengatakan saat dilakukan penyekatan ditemukan sejumlah boks styrofoam berukuran besar yang di dalamnya berisikan benur. Benur itu disimpan ke dalam kantong plastik.


"Ditemukan boks berisikan benur dari mob Daihatsu Gran Max berwarna putih dengan nomor polisi P 9041 EC. Ada 17 boks styrofoam yang masing-masing boks, diisi 20 kantong plastik. Tiap kantong diisi dengan 250 ekor benur jadi total kurang lebih 28ribu bibit lobster,” katanya, Selasa saat pers rilis, Selasa (09/9/2025).


Dua orang terduga pelaku penyelundupan, yaitu sopir pikap berinisial FQ dan kernet berinisial J, yang telah membawa ribuan benur tersebut. Saat diselidiki, mereka berupaya menyelundupkan benih lobster itu.


“Selanjutnya, kedua terduga pelaku dan barang bukti akan diserahkan kepada pihak berwenang untuk ditangani lebih lanjut secara hukum,” jelas Puji.


Puji memperkirakan nilai kerugian atas upaya penyelundupan benur ini bisa mencapai Rp.731 juta. Yang mana benih-benih lobster ini memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi, bahkan mencapai miliaran rupiah apabila jika sampai lolos ke pasar luar negeri misalnya Vietnam dan Singapura.


“Bahayanya, praktek illegal ini juga dapat mengancam dan membahayakan kelestarian ekosistem laut kita," tuturnya. 


Selanjutnya, sebagian besar benur yang disita telah dilepaskan kembali ke habitatnya pada Senin (8/9/2025). Dikesempatan yang sama, Puji mengajak masyarakat untuk aktif memberi informasi kepada aparat TNI AL apabila menjumpai aktivitas mencurigakan di wilayah laut Banyuwangi dan sekitarnya. 


"TNI AL, khususnya Lanal Banyuwangi, berkomitmen penuh untuk menjaga keamanan laut, menegakkan hukum, dan melindungi sumber daya kelautan Indonesia dari segala bentuk praktik illegal," tegasnya. (ep)