Puting Beliung Terpa Ponpes di Bangorejo Banyuwangi, 3 Santri Tersengat Listrik, Kanopi Ambruk

angin_puting_beliung_bangorejo_bwi2024.jpg Ponpes Salafiyah Syafiiyah di Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi Terdampak Angin Puting Beliung (Foto: Wanto/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Sapuan angin puting beliung yang menerpa Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Dusun/Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, memporak-porandakan kanopi halaman utama pondok. Kanopi ambruk itu ternyata teraliri aliran listrik yang menyambar tiga orang santri.


Ketiganya tak sengaja menyentuh besi kanopi yang rusak akibat tak kuat menahan kencangnya terpaan angin dan beban air hujan. Ketiga santri itu bermaksud membersihkan material kanopi yang hancur.


"Niatnya ketiga santri itu memindahkan atau membersihkan kanopi yang sudah rusak dari halaman utama pondok," ujar Pengasuh Ponpes Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, KH Zaenal Arifin, Sabtu (09/11/2024).


Zaenal menyampaikan jika kondisi ketiga santri  itu sudah membaik kendati sempat lemas usai tersengat aliran listrik. Sementara waktu ketiganya diperbolehkan pulang untuk pemulihan di rumah masing-masing.


"Sudah diizinkan pulang sementara waktu sampai ketiganya pulih sepenuhnya. Kebetulan rumahnya juga tidak jauh dari pondok," ujarnya.


Ambruknya kanopi turut menghambat kegiatan mengaji para santri. Bisa dikatakan halaman dibawah kanopi itu penyangga utama kegiatan pondok.


Menurut Zaenal, kegiatan utama pondok seperti salat berjamaah, mengaji dan pertemuan wali santri bertumpu pada bangunan seluas 20x40 meter tersebut. Bisa dibilang bangunan ini merupakan jantung kegiatan 400 santri putra dan putri Ponpes Salafiyah Syafi'iyah.


"Halaman berkanopi ini sudah menjadi sentral kegiatan pondok selama ini. Karena luasnya sering kita sebut sebagai gedung utama. Setelah ambruk otmatis menghambat jalannya kegiatan pondok," ungkapnya.


Saat puting beliung menyapu pondok, seluruh santri diminta untuk tetap berada di dalam asrama. Tak ada satupun santri yang tertimpa baik kanopi maupun material asbes  yang berhamburan.


"Asbes dapur juga melayang saat angin dan hujan lebat menerpa pondok sekitar pukul 15.00 WIB. Seluruh santri kita minta tetap tinggal di dalam asrama," ujar Zaenal.


Agar kegiatan pondok tetap berjalan, Zaenal mengungkap, pihaknya sudah menyewa tenda luas berdaya tampung sepadan dengan kanopi yang ambruk. Sembari menunggu proses pengerjaan kanopi baru rampung.


"Sudah kita sewakan tenda selama sebulan sembari menunggu pembuatan kanopi baru rampung," terangnya.


Selain Ponpes Salafiyah Syafi'iyah, satu rumah milik Amir Maksum (48) tertimpa pohon Bayur sepanjang 20 meter yang tercerabut dari akarnya yang menghantam bagian dapur rumah. 


Proses evakuasi tumbangan pohon telah dilakukan Tim TRC BPBD Banyuwangi yang diterjunkan ke lokasi. Petugas dibantu tiga pilar desa setempat mengevakuasi kayu dengan cara memotongnya jadi beberapa bagian.


"Tim sudah kami terjunkan sejak pagi untuk membantu proses evakuasi tumbangan pohon yang salah satunya yang menimpa satu rumah warga," ujar Plt Kalaksa BPBD Banyuwangi, Danang Hartanto.


Danang mengimbau agar warga tetap waspada terhadap peralihan musim. Ia meminta warga merapikan pohon mengantisipasi timbulnya angin kencang yang bisa terjadi saat peralihan musim saat ini.


"Kami minta warga agar merapihkan pohon yang ada di dekat rumah warga. Antisipasi apabila terjadi angin kencang yang bisa terjadi saat pergantian musim saat ini," pungkasnya.