
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Penumpukan kendaraan sempat terjadi di jalur menuju Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi. Selama hampir dua hari penumpukan itu terjadi semenjak aktivitas penyeberangan ditutup, Rabu (25/06/2025) akibat gelombang tinggi di Selat Bali.
Sejumlah faktor ditengarai jadi penyebab penumpukan kendaraan baik kendaraan pribadi, umum, maupun logistik yang hendak menuju Pulau Bali.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang Yani Andriyanto menyebut tiga faktor penyebab terjadinya tumpukan kendaraan itu.
"Faktor kepadatan yang terjadi di Pelabuhan Ketapang, pertama, diakibatkan peningkatan debit kendaraaan logistik dan kendaraan pribadi yang cukup signifigkan," kata Yani kepada BWI24Jam, Jumat (27/06/2025).
Kedua, lanjut dia, adanya efek domino dari penutupan pelabuhan yang diakibatkan cuaca ekstrem.
"Dan yang ketiga, terjadinya peningkatan kendaraan logistik dimana pada pada minggu kemarin yang biasanya kendaraan logistik mengalir cenderung sepi justru terjadi peningkatan di minggu ini," sambungnya.
Pihak ASDP Banyuwangi telah menyiapkan buffer zone atau zona penyangga. Selama kepadatan terjadi, kendaraan diarahkan menuju buffer zone guna mengurai kemacetan.
"Antrean kendaraan logistik masih ada. Dan kita tampung di Buffer Zone Bulusan," kata Yani.
"Saat ini kendaraan penumpang sudah lancar dan mengalir. Cuaca juga aman," tambahnya.
Antrean kendaraan terjadi pasca-penutupan Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi diakibatkan cuaca buruk. Dampak antrean kendaraan terjadi pada Kamis (26/06/2025) yang mencapai enam jam.
Sebelumnya, sempat terlihat antrean kendaraan mengular sepanjang lima kilometer. Bahkan, jalur alternatif Lingkar Ketapang tak luput dari tumpukan kendaraan. (ep)