Pelabuhan ASDP Ketapang Banyuwangi Siagakan 32 Kapal Antisipasi Lonjakan Libur Nataru

1juuu.jpg Suasana Pelabuhan Penyeberangan ASDP Ketapang, Banyuwangi (Foto: Riqi/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Arus kendaraan menuju Pulau Bali melalui Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, diprediksi meningkat selama libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru). Untuk mengantisipasi lonjakan tersebut, ASDP menyiagakan 32 kapal dan 16 dermaga di lintasan Ketapang–Gilimanuk.


Pantauan di awal libur Nataru menunjukkan antrean kendaraan mulai terjadi di area pelabuhan ujung timur Pulau Jawa tersebut. Kepadatan tak hanya didominasi kendaraan berat, tetapi juga kendaraan pribadi dari berbagai daerah di Pulau Jawa serta sepeda motor.


Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Rama Samtama Putra mengatakan, petugas gabungan dalam Pos Terpadu Operasi Lilin 2025 memperketat pemeriksaan terhadap calon penyeberang, khususnya kesesuaian data identitas dengan tiket dan manifes kapal.


“Petugas melakukan pengecekan ketat. Bahkan ada beberapa calon penyeberang yang terpaksa ditolak karena data tiket tidak sesuai dengan identitas diri,” ujar Rama saat memantau langsung arus kendaraan di Pelabuhan Ketapang.


Pihak ASDP Ketapang memprediksi jumlah kendaraan wisatawan yang menyeberang ke Bali selama Nataru tahun ini meningkat sekitar 10 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lonjakan tersebut dipicu oleh libur panjang Nataru yang bertepatan dengan masa libur sekolah.


General Manager ASDP Ketapang Ardhy Ekapatymenyebut, selain menyiagakan 32 kapal, ASDP juga mengoptimalkan 16 dermaga yang tersebar di Pelabuhan Ketapang dan Pelabuhan Gilimanuk guna memperlancar arus penyeberangan.


“Seluruh dermaga siap dioperasikan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang dan kendaraan,” jelas Ardhy.


Meski secara umum kondisi pelabuhan masih terpantau normal, tercatat adanya peningkatan kendaraan truk non-logistik yang melintas hingga sekitar 30 persen. Untuk mencegah kepadatan, kendaraan besar non-angkutan logistik dan bahan bakar minyak (BBM) dilarang melintas sementara mulai 20 Desember 2025 hingga 4 Januari 2026.


Petugas memprediksi kepadatan kendaraan wisatawan menuju Bali akan mulai meningkat sejak akhir pekan. Masyarakat diimbau untuk melakukan perjalanan pada siang hari serta membeli tiket penyeberangan secara online sehari sebelum keberangkatan guna menghindari penumpukan di pintu masuk pelabuhan. (ep)