BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Penantian panjang petani hingga pemerintah atas resminya Kopi Banyuwangi memiliki Indikasi Geografis (IG) dari Dirjen Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Ham berbuah manis. Hal itu ditandai dengan acara penyerahan sertifikat Indikasi Geografis (IG) untuk produk unggulan daerah, Kopi Robusta Java Banyuwangi, di Aula Rempeg Jogopati, Kantor Bupati Banyuwangi, Selasa (19/11/2024).

Tak hanya penyerahan sertifikat IG Kopi, kegiatan ini juga menjadi momen untuk mulai pendampingan pendaftaran Indikasi Geografis bagi Durian Merah, buah khas Banyuwangi yang memiliki keunikan tersendiri.  

Acara ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Ir. Razilu, M.Si., CGCAE; Plt Bupati Banyuwangi, Sugirah; Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan; perwakilan Masyarakat Pelindung Indikasi Geografis (MPIG); serta berbagai pihak terkait yang mendukung perlindungan produk-produk khas daerah.  

Plt Bupati Banyuwangi Sugirah menyampaikan rasa syukur atas diterbitkannya sertifikat IG untuk Kopi Robusta Java Banyuwangi. Menurutnya, sertifikasi ini adalah pengakuan penting terhadap kualitas dan keunikan produk lokal Banyuwangi.  

"Terbitnya sertifikat IG untuk Kopi Robusta Java Banyuwangi adalah langkah strategis untuk mengamankan otentisitas produk ini. Dengan reputasi yang diakui secara nasional maupun internasional, saya optimis kopi Banyuwangi akan semakin diminati pasar global. Ini bukan hanya soal kualitas, tetapi juga soal warisan budaya dan dedikasi para petani kita," ujar Sugirah, Selasa (19/11/2024).

Sugirah juga menambahkan bahwa pendaftaran IG untuk Durian merah adalah langkah lanjutan untuk mengembangkan potensi unggulan daerah. 

"Durian merah adalah kebanggaan masyarakat Banyuwangi. Pendaftaran IG-nya diharapkan mampu memperkuat posisi produk ini di pasar dan memberikan perlindungan hukum terhadapnya," tambahnya.  

Proses mendapatkan sertifikasi IG untuk Kopi Robusta Java Banyuwangi telah dimulai sejak 2022 melalui kerja sama antara Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, MPIG Kopi Robusta Bumi Blambangan (MPIG-KRBB), dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao Jember. Kopi robusta Banyuwangi memiliki ciri khas yang dihasilkan oleh kombinasi faktor alam, seperti ketinggian lereng Gunung Raung dan Ijen, serta metode budidaya yang telah diterapkan selama bertahun-tahun.  

Arief Setiawan, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, menegaskan bahwa sertifikasi ini merupakan hasil kerja keras semua pihak, dari petani hingga pemerintah daerah. 

"Sertifikat IG ini menjadi bukti nyata bahwa kopi robusta Banyuwangi memiliki kualitas yang tidak diragukan lagi. Kami harap pengakuan ini tidak hanya meningkatkan harga kopi di tingkat petani, tetapi juga memperluas jaringan pemasaran hingga ke luar negeri," jelas Arief.  

Arief juga mengapresiasi keterlibatan petani lokal dalam proses identifikasi hingga sertifikasi. 

"Peran petani dalam menjaga kualitas kopi menjadi kunci. Mereka tidak hanya menghasilkan produk, tetapi juga menjaga nama baik daerah," tambahnya.  

Sementara itu, Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual, Ir. Razilu, M.Si., CGCAE, mengapresiasi langkah Banyuwangi dalam melindungi produk lokalnya melalui sertifikasi IG. 

"Indikasi geografis tidak hanya memberikan nilai tambah pada produk lokal, tetapi juga menjadi alat untuk melestarikan identitas daerah. Kami berharap daerah lain bisa mengikuti langkah positif ini," ungkap Razilu.

Dengan pengakuan IG ini, Kopi Robusta Java Banyuwangi diharapkan semakin dikenal sebagai salah satu produk unggulan Indonesia, sekaligus menjadi motivasi bagi masyarakat untuk terus melestarikan keunikan dan potensi lokal. Penyerahan sertifikat ini menandai awal baru bagi produk lokal Banyuwangi untuk semakin bersinar di pasar global. (br)