
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Tiga walisantri di Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, mengaku geram anak perempuannya diduga jadi korban pelecehan. Menurut ketiganya, terduga pelaku tak lain ustaz yang mengajar ngaji di TPQ setempat.
Berbekal pengakuan anak-anaknya, mereka melaporkan guru ngaji berinisial SQ ke SPKT Mapolresta Banyuwangi. Laporan itu dilayangkan ketiganya 13 Februari 2025 secara berbarengan.
ZB, salah satu pelapor menyebut, aksi dugaan pelecehan itu menimpa anaknya sekitar dua tahun lalu. Bagian sensitifnya diduga disentuh saat mengaji.
"Anak saya mengaku area sensitifnya diraba-raba oleh itu guru ngaj," ujar ZB, pada Selasa (18/02/2025).
Menurut ZB, anaknya baru mengaku setelah ada satu temannya yang diduga mengalami nasib sama. Diraba bagian sensitifnya.
Pantas saja, ketika peristiwa itu terjadi, anaknya enggan mengaji di TPQ tempatnya biasa mengaji. ZB saat itu tak menaruh curiga sedikitpun.
Ketiadaan curiga itu sempat membuat ZB mendesak anaknya kembali mengaji. Desakan itu tak diindahkan oleh putrinya yang kini duduk di bangku madrasah tsanawiyah.
"Sempat saya desak untuk mengaji kembali. Tapi dianya gak mau. Karena berkali-kali tak diindahkan, akhirnya saya biarkan karena gak mau terlalu memaksakan," imbuh ZB.
Setelah muncul pengakuan anak tetangga, curiga itu akhirnya muncul. Sempat bungkam, akhirnya sang anak mengaku bernasib sama.
"Setelah saya tanyakan, ternyata sudah lebih dari sekali dialami anak saya," jelasnya.
GN, pelapor lain turut geram. Darahnya mendidih tatklala mendengar cerita anak perempuannya. Saat cerita dugaan pelecehan itu terlontar, dirinya sedangkan merantau jadi buruh migran.
"Saat diceritakan kebetulan saya berada di Malaysia. Saat itu disampaikan melalui ibunya," ujarnya.
Sepulang ke rumah, GN mencoba melapor ke ZB. Ternyata anak ZB melontarkan pengakuan serupa. Saat ditelusuri lebih jauh, ada dua anak lain yang berani mengaku.
"Satu itu anaknya MH dan satu lagi saat ini berdomisili di Bali," ucapnya.
Baik ZB, GN, dan MH telah melapor. Laporan itu dilayangkan pada Februari ke Mapolresta Banyuwangi.
"Laporan itu sudah kami terima. Untuk proses lebih lanjut bisa ditanyakan ke penyidik," ujar Kanit SPKT Polresta Banyuwangi, Ipda Yonata. (ep)