Terima Panggilan Telepon, Seorang Buruh Tani di Banyuwangi Tewas Tersambar Petir

22A86F86-E928-4B64-A8D7-3B3A51D5EE93.jpeg Jenazah korban tewas tersambar petir ditandu warga ke puskesmas

BWI24JAM, Banyuwangi - Seorang buruh harian lepas bernama Kudtsyiah (52), warga Dusun Cantuk Kidul, Desa Cantuk, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi tewas tersambar petir saat bekerja di sawah milik Fahmi di Dusun Tembelang, Desa Bareng, Kecamatan Kabat, Banyuwangi, Selasa (17/1/2023). 

Kapolsek Kabat AKP Sumono, S.H, membenarkan terjadinya peristiwa tewasnya perempuan tersambar petir atas laporan Fathul Yuaffi yang merupakan Kepala Dusun Tembelang. 

“Usai menerima laporan kami mendatangi lokasi kejadian yang berada di Dusun Tembelang,” ujarnya. 

Berdasarkan keterangan saksi, kejadian bermula ketika Kudtsiyah (52) bersama dua orang temannya sedang bekerja sebagai buruh memetik cabai. 

“Saat hendak pulang, saksi Hairiyah (54) melihat korban menerima panggilan di telepon genggamnya, tak begitu lama korban kemudian tersambar petir,” jelas AKP Sumono. 

Sontak, saat korban tersambar petir tubuhnya terpental ke tanah hingga meninggal di lokasi kejadian. Teman korban lantas melaporkan kejadian itu ke warga sekitar. 

“Korban kemudian ditandu warga untuk dibawa ke Puskesmas Singojuruh yang lebih dekat lokasinya untuk pemeriksaan luar oleh tim medis,” lanjut AKP Sumono. 

Berdasarkan pemeriksaan tim medis, korban mengalami luka gosong di kaki kanan dan dada serta keluar darah dari kedua telinga. Pemeriksaan tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa korban murni meninggal akibat tersambar petir. 

“Korban kemudian dipulangkan ke rumah duka yang berada di Desa Cantuk dan keluarga korban menolak untuk dilakukan otopsi pada korban,” pungkas AKP Sumono. (BSP)