Tim Ahli Cagar Budaya Teliti Penemuan Batu Bata Kuno dan Benda Artefak di Banyuwangi

20230429_142955.jpg Praktisi Pusaka TACB Banyuwangi Ilham Triadi Memperlihatkan Benda Temuan

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Banyuwangi terjun ke lokasi penemuan batu bata kuno dan benda artefak di Desa Balak, Kecamatan Songgon, Kabupaten Banyuwangi, Jumat (28/4/2023).


Kedatangan tim, atas tugas dan arahan dari Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, MY. Bramuda. Guna menindaklanjuti laporan masyarakat mengenai penemuan Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB). 


Lokasi penemuan tersebut terletak di wilayah perbatasan desa, yaitu Desa Balak, Desa Bedewang, dan Desa Parangharjo. 


Temuan berupa reruntuhan struktur batu bata berukuran jumbo itu ditemukan oleh penduduk  setempat saat membersihkan lokasi yang akan dijadikan penambangan pasir dan batu. 


"Struktur batu bata ini diperkirakan berusia lebih dari tiga abad dan ditemukan dalam kondisi 75%," kata Praktisi Pusaka TACB Banyuwangi Ilham Triadi. 


Diantara reruntuhan batu bata merah berukuran jumbo, ditemukan juga artefak-artefak berbahan porselen dari masa Dinasti Ming Wanli (1373-1620) dan puluhan pecahan gerabah yang diklasifikasikan tiga kelompok. 


Tim ahli terus melakukan serangkaian upaya penelitian dan pengkajian sejumlah tempat yang berpotensi memiliki situs purbakala. 


"Penyelamatan dilakukan untuk meneliti dan mengidentifikasi terhadap artefak yang sebagai Obyek Diduga Cagar Budaya (ODCB)," jelasnya. 


"Banyak struktur bata yang umumnya ditemukan sebagian besar terakota ini padat, tetapi juga ditemukan ditemukan berdinding tipis," imbuhnya.


Untuk melindungi Obyek Diduga Cagar Budaya ini, upaya yang dilakukan sementara adalah: 

1. Menghentikan aktivitas penambangan dengan persetujuan pemilik lahan. Sedangkan pemilik lahan sudah menyetujui. 

2. Dipasang garis police line oleh anggota Polsek Songgon di sekitar lokasi yang sudah tergali untuk mengamankan. Terutama bata bata merah ukuran jumbo yang berserakan.


"Sejarah selalu akan meninggalkan catatan masa lalu yang akan menjadi bekal bagi generasi sekarang maupun akan datang. Sebuah situs maupun artefak akan dapat membawa cerita pada masanya, yang akan bermanfaat bagi generasi," pungkasnya. (rq)