
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Universitas KH. Mukhtar Syafa’at (UIMSYA) Blokagung, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi, menggelar Wisuda Tahun 2025 pada Senin (01/09/2025). Agenda ini meliputi Wisuda Sarjana ke-21, Wisuda Pascasarjana ke-2, serta Wisuda Diploma ke-4 Akademi Komunitas Darussalam.
Sebanyak 391 mahasiswa resmi dikukuhkan sebagai lulusan. Rinciannya, Fakultas Dakwah & Komunikasi Islam: Prodi Komunikasi & Penyiaran Islam (22 mahasiswa), Prodi Bimbingan & Konseling Islam (51 mahasiswa). Fakultas Ekonomi & Bisnis Islam: Prodi Ekonomi Syariah (50 mahasiswa), Prodi Perbankan Syariah (18 mahasiswa).
Fakultas Tarbiyah & Keguruan: Prodi Tadris Bahasa Indonesia (24 mahasiswa), Prodi Tadris Bahasa Inggris (39 mahasiswa), Prodi Bahasa Arab (43 mahasiswa), Prodi Manajemen Pendidikan Islam (78 mahasiswa), serta Prodi S2 Manajemen Pendidikan Islam (51 mahasiswa).
Sedangkan Akademi Komunitas Darussalam meluluskan Prodi Administrasi Jaringan Komputer (3 mahasiswa), Prodi Kesehatan Kulit & Rambut (2 mahasiswa), dan Prodi Produksi Tekstil (10 mahasiswa).
Dalam sambutannya, Rektor UIMSYA, Dr. KH. Ahmad Munib Syafa’at, Lc., M.E.I., atau Gus Munib, menyampaikan tema wisuda tahun ini “UIMSYA dari Pesantren Menuju Pusat Peradaban Islam Dunia.”
"Alhamdulillah sampai sekarang UIMSYA telah berumur 24 tahun dengan jumlah mahasiswa total 1.700 sekian, mudah-mudahan tahun ini ada kenaikan, bukan berarti mengejar kuantitas saja, tetapi nilai-nilai kualitas kita pertahankan," kata Gus Munib.
Gus Munib berpesan kepada para wisudawan agar menjadikan nilai-nilai pesantren sebagai pedoman hidup.
“Kalian akan menghadapi dunia yang serba cepat dan penuh tantangan. Jangan pernah lupakan akar kalian. Jadikanlah nilai pesantren sebagai kompas moral dalam setiap langkah dan keputusan,” tuturnya.
Rektor juga mengungkapkan sederet capaian dosen UIMSYA pada tahun 2025, di antaranya dua dosen lulus program doktor, satu dosen lolos seleksi beasiswa doktor LPPD, delapan dosen tengah menempuh program doktor reguler, serta sejumlah dosen meraih sertifikasi dan penghargaan akademik. Bahkan, satu dosen diterima sebagai anggota Australian & New Zealand Mental and Health Association.
Gus Munib menambahkan, UIMSYA tengah mengajukan pembukaan program doktor baru.
"Kita juga sedang memproses S3 atau doktoral, pertama ada S3 Manajemen Pendidikan Islam dan S3 Studi Islam, ini memang syaratnya lebih ketat dan berat, salah satunya harus ada guru besarnya," jelasnya.
Menurutnya, tantangan ke depan menuntut perpaduan antara ilmu agama dan ilmu dunia. “Maka dari itu, semuanya menjadi kolborasi yang penting antara ilmu agama dan ilmu duniawi.” jelasnya. (rq)