Upaya Pemkab Banyuwangi Merawat Aliran Sungai Mendapat Apresiasi dari Pemprov Jatim

pelajar_sd_mi_di_banyuwangi_rawat_aliran_sungai.jpg Pelajar SD/MI Dilibatkan dalam Merawat Aliran Sungai Melalui Program Sekardadu (Foto: Riqi/bwi24jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Potensi sumber daya alam di Banyuwangi seperti aliran sungai mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Dalam hal tersebut, Pemkab Banyuwangi terus berinovasi membuat program demi kelestarian alam terutama aliran sungai.


Kabar terbaru, program pemeliharan aliran sungai ini mendapat apresiasi dari Pemprov Jatim. Lewat inovasi Sekolah Rawat Daerah Aliran Sungai (Sekardadu), program tersebut masuk nominator TOP 30 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik) Jawa Timur 2023.


Bupati Ipuk Fiestiandani mempresentasikan secara langsung inovasi Sekardadu dalam seleksi menuju Top 30 Kovablik 2023, di hadapan dewan juri melalui pertemuan virtual, Kamis (12/10/2023) lalu.


Tim dewan juri terdiri dari Guru Besar Fisipol Unair, Prof. Dr. Jusuf Irianto; Kepala Ombudsman RI Perwakilan Jatim, Agus Muttaqin; Direktur Eksekutif The Jawa Pos Institute of Pro Otonomi, Rohman Budijanto; National Advisor for Governance and Public Service, Redi Setiadi; Provincial Coordinator USAID ERAT Jatim, Dina Limanto; dan Public Sector Specialist di Pentatone Creative, Didik Purwandanu.


Program tersebut dipresentasikan langsung dari kawasan DAM Tenggoro di Desa Songgon, Kecamatan Songgon. Sebuah kawasan stren sungai yang ditata sangat apik layaknya ruang publik. Selain disediakan tempat untuk warga berkumpul, juga terdapat kolam pemandian untuk anak-anak, kolam pancing, serta gubuk-gubuk untuk peristirahatan.


Ipuk menjelaskan Sekardadu adalah program menjaga dan merawat kebersihan sungai, mulai daerah tangkapan air (catchment area/hulu) hingga hilir. Menariknya, program yang dilaksanakan sejak 2022 ini menggerakkan lintas sektoral, termasuk sekolah dan pelajar untuk pelaksanaannya.


“Ini merupakan gerakan masif untuk membudayakan warga menjaga aliran sungai. Sungai dengan mata airnya sangat berperan dalam kehidupan," kata ipuk.


Program yang digawangi Dinas PU Pengairan selain melibatkan sejumlah OPD, seperti Dinas PU Cipta Karya Perumahan dan Permukiman, Dinas Pendidikan, BPBD, Dinas Lingkungan Hidup, dan lainnya. Menariknya, Sekardadu ini juga dimotori siswa-siswa, pihak sekolah dan kampus di sekitar kawasan sungai.


"Mereka sekolah (SD hingga SMA) dan perguruan tinggi diberikan tanggung jawab merawat aliran sungai yang ada di sekitar lokasi mereka. Mereka rutin membersihkan serta mengedukasi warga sekitar untuk menjaga sungai, seperti tidak membuang sampah ke sungai," pungas Bupati Ipuk. (*)