BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Sabtu (24/08/2024) menjadi hari yang penuh makna bagi para pelajar SMAN 1 Giri, Banyuwangi. Puluhan dokter yang tergabung dalam Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya hadir untuk memberikan edukasi dengan topik "Generasi Sehat Tanpa Rokok".
Dipimpin oleh dr. Azimatul Karimah, Sp.KJ(K), Ketua Departemen Ilmu Kedokteran Jiwa FK UNAIR, kegiatan pengabdian masyarakat (Pengmas) ini berkolaborasi dengan profesor dari Universitas Malaya, Malaysia.
Fokus dari kegiatan pengmas ini adalah memberikan penyuluhan dan skrining adiksi rokok kepada para siswa. Dalam upaya pencegahan, para dokter juga memberikan konsultasi gratis terkait kesehatan jiwa.
"Pengabdian masyarakat kali ini mengangkat topik adiksi karena di Jawa Timur khususnya di Banyuwangi ini tempat transisi para turis. Sehingga banyak sekali budaya penyalahgunaan itu berpotensi meningkat di sini, maka kami lakukan upaya-upaya promosi kesehatan dan pencegahan terjadinya adiksi," terang dr. Azimatul.
"Kami ingin meningkatkan pemahaman siswa akan bahaya rokok dari sudut pandang kesehatan jiwa, serta memberikan langkah-langkah bagaimana cara berhenti merokok," sambungnya.
Dalam kesempatan ini, FK UNAIR membawa serta 40 orang residen atau dokter umum yang belajar spesialis psikiatri, 15 staf, dan 3 orang dari Universitas Malaya.
Kehadiran mereka mendapat apresiasi dari Amir Hidayat, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, yang menilai kegiatan ini sebagai langkah penting dalam mengendalikan kebiasaan merokok di kalangan pelajar.
"Ini menjadi ikhitiar supaya mereka (pelajar) tau dampaknya, antara lain dapat meningkatnya penyakit tidak menular seperti kanker, hipertensi, jantung, stroke dan sebagainya," kata Amir.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Giri, I Ketut Renen, menyambut baik kegiatan ini dan menekankan pentingnya peran semua pihak dalam pendidikan. "Guru bisa datang dari berbagai kalangan, termasuk profesor yang memberikan penguatan bahayanya merokok kepada anak-anak kami," ujar Ketut.
Kegiatan ini juga terdapat sesi konsultasi gratis kesehatan mental atau jiwa bagi siswa, dan beberapa di antaranya mendapat pendampingan khusus untuk lepas dari kecanduan rokok. (rq)