ASDP Berikan Diskon Tarif, Termasuk di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Berlaku Sampai 31 Juli 2025

pelabuhan_ketapang_bwi2025.jpg Pelabuhan Penyeberangan Ketapang, Banyuwangi (Foto: Riqi/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menyambut positif kebijakan stimulus ekonomi terbaru yang digulirkan pemerintah sebagai langkah strategis dalam memperkuat daya beli masyarakat dan mendorong pertumbuhan sektor riil, termasuk sektor transportasi nasional.


Sebagai bentuk dukungan nyata terhadap kebijakan tersebut, ASDP telah menyiapkan skema pemberian diskon tarif pelabuhan hingga sebesar 100 persen yang akan diberlakukan mulai Kamis (05/06/2025) pukul 00.00 sampai tanggal 31 Juli 2025.


Diskon tarif ini berlaku di sejumlah lintasan komersial antara lain Merak - Bakauheni (reguler dan eksekutif), Ketapang - Gilimanuk, Lembar - Padangbai, Kayangan - Pototano, Sape - Labuan Bajo, Telaga Punggur - Tanjung Uban dan Ajibata - Ambarita.


Adapun diskon untuk Pelabuhan Ketapang - Gilimanuk PP, yaitu:

1. Penumpang Dewasa: diskon 39,62% dari Rp10.600 menjadi Rp6.400

2. ⁠Golongan II: diskon 40,19% dari Rp31.600 menjadi Rp18.900

3. ⁠Golongan IV A Penumpang: diskon 19,68% dari Rp213.400 menjadi Rp171.400

4. ⁠Golongan V A Penumpang: diskon 19,15% dari Rp420.400 menjadi Rp339.900

5. ⁠Golongan VI A Penumpang: diskon 19,14% dari Rp637.800 menjadi Rp515.700


Diskon ini ditujukan untuk mendukung mobilitas masyarakat, menstimulus pergerakan barang dan orang, serta mempercepat pemulihan ekonomi di berbagai daerah.


“Diskon tarif jasa pelabuhan ini adalah bentuk kontribusi ASDP dalam menyukseskan program stimulus pemerintah. Kami ingin memastikan bahwa manfaat kebijakan ini bisa dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya pengguna jasa angkutan penyeberangan,” kata Direktur Utama ASDP Heru Widodo.


Implementasi diskon tarif jasa pelabuhan (pas masuk dan dermaga) ini akan diberlakukan setelah terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB). ASDP saat ini tengah berkoordinasi aktif untuk memastikan kesiapan sistem, lintasan, serta pelabuhan yang akan menerapkan program ini.


ASDP menilai insentif ekonomi dari pemerintah memiliki potensi besar untuk menggairahkan sektor transportasi nasional. Dengan mobilitas yang lebih terjangkau, diharapkan terjadi peningkatan trafik penumpang dan kendaraan, sekaligus memberikan multiplier effect pada sektor lain seperti logistik, perdagangan, dan pariwisata.


Namun demikian, pelaku usaha transportasi saat ini masih menghadapi sejumlah tantangan seperti fluktuasi biaya operasional, keterbatasan akses pembiayaan, hingga kondisi infrastruktur pendukung di wilayah 3T (Tertinggal, Terluar, Terdepan).


“Diperlukan sinergi kuat antara pelaku usaha dan regulator agar ekosistem transportasi nasional dapat tumbuh secara berkelanjutan. Dukungan fiskal, percepatan digitalisasi layanan, dan kepastian regulasi akan menjadi kunci menuju sistem transportasi yang tangguh dan adaptif,” lanjutnya.


Memasuki paruh kedua tahun ini, ASDP fokus memperkuat layanan berbasis digital, meningkatkan efisiensi operasional, dan melakukan ekspansi rute strategis, terutama yang mendukung konektivitas antarwilayah dan destinasi wisata prioritas.


Tiket dapat dibeli melalui aplikasi Ferizy, yang kini tidak hanya menjadi kanal pemesanan tiket online, tetapi juga tulang punggung sistem manajemen penumpang ASDP di lintasan padat seperti Merak–Bakauheni, Ketapang–Gilimanuk, dan Padangbai–Lembar. (rq)