Banyuwangi Peringati Hari Bakti Pekerjaan Umum ke-80, Mitigasi Bencana Jadi Perhatian Utama

dububui.jpg Sekda Banyuwangi, Plt. Kadis PU CKPP dan Plt. Kadis PU Pengairan Kabupaten Banyuwangi di Acara Hari Bakti PU Ke-80 (Foto: Istimewa/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Peringatan Hari Bakti Pekerjaan Umum (PU) ke-80 di Banyuwangi berlangsung di kantor PUDAM pada Rabu (03/12/2025). Sejumlah pimpinan organisasi perangkat daerah hadir, di antaranya Sekretaris Daerah Banyuwangi Guntur Priambodo, Plt Kadis PU Cipta Karya Perumahan dan Permukiman Suyanto Wospo Tondo Wicaksono, Plt Kadis PU Pengairan Riza Al Fahrobi serta Direktur PUDAM Abd Rahman. Pegawai dari PU Pengairan, PU CKPP, dan PUDAM turut mengikuti kegiatan tersebut.


Acara dimulai dengan sesi senam bersama, pemberian santunan, serta tasyakuran. Setelah itu, Sekda Banyuwangi menyampaikan pengarahan mengenai kondisi terkini sektor pekerjaan umum, khususnya terkait ancaman bencana hidrometeorologi.


Dalam arahannya, Guntur menyinggung rangkaian banjir besar yang terjadi di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Ia menyampaikan bahwa peristiwa tersebut menjadi perhatian bagi para pelaksana urusan PU di daerah.


“Bencana di tiga provinsi itu mengingatkan kita bahwa badai memang tidak bisa dikendalikan. Tapi ada variabel lain yang bisa kita antisipasi, terutama kerusakan kawasan hulu dan deforestasi,” kata Guntur.


Guntur menjelaskan bahwa hilangnya tutupan vegetasi di hulu meningkatkan limpasan permukaan dan berpotensi membawa material dalam volume besar ketika terjadi banjir bandang, sehingga dapat memicu longsor.


“Inilah pentingnya kita menjaga tata guna lahan dan konservasi air. Ini bagian dari tugas insan PU,” imbuhnya.


Ia juga menekankan perlunya pengawasan yang ketat terhadap pemanfaatan ruang, terutama pada proses perizinan yang melibatkan kawasan penyangga dan area tangkapan air.


Untuk penanganan jangka pendek, Guntur mendorong penerapan inovasi teknik yang bersifat ekologis, seperti pembuatan rorak atau lubang resapan. Meski demikian, ia mengingatkan bahwa setiap langkah teknis harus melalui analisis yang komprehensif agar tepat sasaran. (*)