Gandeng Pemkab Banyuwangi Lawan Demam Berdarah, Soffell Edukasi 3M Plus untuk Keluarga di 15 Desa

20240509_130111.jpg Pelantikan Simbolik Kader Jumantik oleh Bupati Banyuwangi dan Pihak Enesis Group (Foto: Brian/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Enesis Group, perusahaan FMCG (fast moving consumer goods) Indonesia melalui produk unggulan Soffell yang sudah tak asing bagi masyarakat menegaskan komitmennya untuk menyehatkan negeri dan melindungi masyarakat dari ancaman penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). 


Melalui upaya edukasi 3M (menguras, mengubur dan menutup) plus dengan program "Desa Bebas Nyamuk, Keluarga Sehat dan Bebas Gerak", Soffell, salah satu lotion anti nyamuk yang telah hadir sejak 36 tahun lalu itu mengawali kegiatan pertamanya di Kantor Kecamatan Srono, Banyuwangi, Rabu (08/05/2024) pagi. 


Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani yang membuka kegiatan bersama Chief HR, Legal, PR, dan RA Enesis Group, Bambang Cahyono sangat mengapresiasi upaya Enesis Group melalui produk Soffell dalam keikutsertaanya mendukung pemerintah untuk membasmi Demam Berdarah (DBD). 


"Penanganan wabah demam berdarah akan sulit bila hanya pemerintah daerah yang bergerak. Peran serta pihak swasta dan warga tentunya akan cepat membantu dalam mengatasi penyakit yang saat ini mulai merajalela," ujar Ipuk Fiestiandani yang juga didampingi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banyuwangi, Amir Hidayat. 


Data Dinas Kesehatan menyebut, kasus demam berdarah di Banyuwangi sepanjang tahun 2024 mencapai 234 kasus, terbanyak di Srono dan Muncar. Hal itulah yang memprakasai program tersebut dijalankan di dua wilayah dengan menyasar 10.000 warga. 


Program yang rencananya dijalankan di 15 desa se-Kecamatan Srono dan Muncar ini melibatkan 150 Kader Juru Pemantau Jentik Nyamuk (Jumantik). Kader-Kader pilihan tersebut bertugas untuk mengedukasi masyarakat tentang bahaya nyamuk Aedes Aegypti serta cara-cara mencegahnya melalui materi yang telah dibekali sekaligus membagikan lotion anti nyamuk gratis. 


"Mari kita sukseskan bersama gerakan desa bebas nyamuk, keluarga sehat bebas gerak ini dengan melibatkan seluruh pihak-pihak untuk meminimalisir resiko penyebaran kasus demam berdarah di Kabupaten Banyuwangi," tegas Ipuk. 


Sementara itu, RM Ardiantara, Head of Public Relations Enesis Group mengatakan, edukasi yang dilakukan untuk pencegahan DBD dan Chikungunya ini bukan hanya upaya sementara, namun merupakan investasi jangka panjang untuk mengubah perilaku dan kebiasaan yang berkelanjutan. 


"Dengan menyasar langsung ke keluarga, kami yakin upaya pendekatan yang dilakukan akan lebih efektif dan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari serta akhirnya jumlah kasus DBD dapat dikurangi secara signifikan," katanya. 


Senada dengan Ardiantara, Chief HR, Legal, PR, dan RA Enesis Group, Bambang Cahyono juga menekankan pentingnya mencegah daripada mengobati.


"Melalui Soffell, sesuai dengan tagline perusahaan kami yaitu 'healthy product for healthy family', kami berupaya untuk melakukan pemberdayaan dimulai dari lingkup kecil keluarga dengan memberikan pemahaman tentang pentingnya mencegah perkembangbiakan nyamuk," tuturnya. 


Program yang rencananya dijalankan selama 1 bulan ke depan ini harapannya akan menjadi gerakan yang melekat kepada masyarakat untuk selamanya. 


"Nantinya tetap akan kita evaluasi selama satu bulan berjalan, karena ini merupakan upaya investasi jangka panjang dengan menghidupkan kembali gerakan satu rumah satu Jumantik dan mendorong penggunaan lotion anti nyamuk secara rutin," pungkasnya. (br)