Ibu dan Bayi Asal Dusun Sukamade Banyuwangi yang Ditandu Warga, Kondisinya Mulai Membaik

IBU_HAMIL_sukamade_bwi2025_selamat.jpg Ibu Hamil yang Ditandu di Dusun Sukamade Banyuwangi Selamat Usai Melahirkan Bayinya (Foto: Istimewa/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Ibu hamil (bumil) melahirkan di rumahnya lalu ditandu warga Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi melintasi sungai untuk sampai ke puskesmas kondisinya berangsur membaik. Wanita bernama Eliswatin (25) dan bayi laki-laki yang dilahirkannya kini dirawat di RSUD Genteng.


Eliswatin kondisinya sempat melemah usai menjalani pengeluaran uri (ari-ari) dari dalam tubuh oleh bidan Puskesmas Sumberagung. Pihak puskesmas lalu merujuk Eliswatin ke RSUD Genteng bersama bayi laki-lakinya. 


Kepala Puskesmas Sumberagung dr Yulius Roni Satrio mengatakan kondisi ibu dua anak itu terus menunjukkan grafik membaik setelah ditangani tim medis RSUD Genteng.


"Alhamdulillah kondisi pasien sudah mulai membaik dibandingkan hari Sabtu kemarin," ujar Roni, Minggu (12/01/2025).


Roni mengungkap kendati sudah membaik untuk hemoglobin (Hb) pasien masih tergolong rendah. Sehingga dilakukan transfusi darah untuk menaikkan kembali Hb pasien tersebut.


Dikatakan olehnya, transfusi darah di hari pertama menghabiskan dua kantong darah. Sedangkan hari kedua sedianya akan dilakukan transfusi darah kembali.



"Dua kantong dihabiskan saat pasien pertama kali menjalani perawatan pada Sabtu kemarin. Hari ini rencananya transfusi darah kembali dilakukan untuk menaikkan kembali Hb-nya," terangnya.


Ditambahkan olehnya, jika kondisi pasien sebelumya mengalami retensi plasenta yakni kondisi dimana ari-ari tidak bisa keluar lebih dari 30 menit setelah melahirkan. Kondisi ini menurutnya sangat riskan terhadap ibu dan bayi yang dilahirkannya.


"Kondisi ini perlu segera ditangani dengan cepat dan tepat karena berisiko menimbulkan komplikasi tertentu, seperti infeksi dan kehilangan darah dalam jumlah banyak," kata dia.


Roni mengatakan penangan medis cepat dilakukan setelah mengetahui kondisi pasien terus melemah. Penanganan medis juga dilakukan bidan kepada bayi yang baru dilahirkan dikarenakan bayi tidak menangis.


"Ketika petugas datang kondisi bayi tidak menangis dan tali pusar belum terpotong. Bidan langsung melakukan tindakan dengan memotong tali pusar dan merangsang bayi untuk menangis dengan diberikan oksigen. Akhirnya bayi menangis dan bibir mulai memerah. Saat perjalanan pun pasien juga diberikan cairan infus," terangnya.


Pemotongan ari-ari yang sebelumnya tak membuahkan hasil akhirnya bisa dilakukan ketika pasien tiba di puskesmas. Ibu dan bayi kemudian dirujuk ke RSUD Genteng. Kini ibu dan bayi laki-laki dengan bobot 4 kilogram itu dirawat bersandingan.