Pihak Terkait Mengevakuasi Korban Meninggal di Desa/Kecamatan Gambiran, Banyuwangi (Foto: Polsek Gambiran/BWI24Jam)
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Suasana tenang di Dusun Bulusari, Desa Gambiran, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi mendadak gempar. Warga digegerkan oleh penemuan seorang perempuan berusia 55 tahun yang ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya, Kamis (30/10/2025) sore.
Korban diketahui berinisial S, perempuan paruh baya yang tinggal sebatang kara. Penemuan ini bermula ketika anak korban mencoba menghubungi ibunya pada Selasa (28/10/2025) sore sekitar pukul 15.30 WIB.
Namun, panggilan telepon itu tidak mendapat respons. Korban sempat mengangkat telepon, tetapi tidak terdengar suara apa pun. Semula, anak korban mengira ibunya sedang kurang sehat, hingga akhirnya dua hari kemudian ia memutuskan untuk datang langsung.
“Saat tiba di rumah, kondisi pintu terkunci dari dalam. Setelah dipanggil berkali-kali tidak ada jawaban. Karena curiga, saksi bersama suaminya mendobrak pintu depan. Begitu terbuka, langsung tercium bau tidak sedap dari arah kamar,” ungkap Kapolsek Gambiran AKP Badrodin Hidayat, Jumat (31/10/2025).
Begitu dicek, korban ditemukan dalam posisi tengkurap di kamar tidur, sudah tidak bernyawa. Tubuhnya terlihat membengkak dan mengeluarkan bau menyengat.
Warga sekitar yang mendengar teriakan histeris anak korban langsung berdatangan ke rumah tersebut. Tak lama kemudian, petugas Polsek Gambiran bersama tim medis dari Puskesmas Jajag tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TPTKP).
Dari hasil pemeriksaan dokter Puskesmas Gambiran, korban diperkirakan telah meninggal dunia 2 hingga 3 hari sebelumnya. Tubuh korban sudah menunjukkan tanda-tanda pembusukan, dan tidak ditemukan adanya luka atau tanda-tanda kekerasan.
“Dari hasil pemeriksaan awal, korban murni meninggal dunia akibat sakit. Tidak ada tanda kekerasan atau dugaan tindak kriminal,” jelas AKP Badrodin.
Pemeriksaan di lokasi juga menemukan sejumlah obat-obatan yang selama ini dikonsumsi korban, di antaranya Anelat (obat penambah darah), Hexavask (obat darah tinggi), serta dua bungkus obat resep dari RS Graha Medika. Temuan ini memperkuat dugaan bahwa korban memang tengah menjalani pengobatan rutin untuk penyakit yang dideritanya.
Menurut keterangan pihak keluarga, Sunarti memiliki riwayat sakit saraf dan gangguan kejiwaan. Ia diketahui kerap berobat ke dokter saraf di Kecamatan Genteng serta dokter spesialis kejiwaan di Jajag. Kondisi kesehatan itu membuat korban lebih sering berdiam diri di rumah.
“Korban selama ini tinggal sendirian dan punya riwayat penyakit yang cukup lama. Dari keluarga menyatakan sudah mengikhlaskan dan menolak dilakukan autopsi. Mereka juga sudah membuat surat pernyataan resmi,” terang Kapolsek.
Kapolsek Gambiran, AKP Badrodin Hidayat, turut menyampaikan rasa belasungkawa dan mengimbau masyarakat agar lebih peduli terhadap kondisi warga sekitar, terutama mereka yang tinggal seorang diri.
“Kalau ada keluarga atau tetangga yang jarang keluar rumah atau tidak bisa dihubungi selama beberapa hari, sebaiknya segera dicek. Kadang hal kecil seperti itu bisa menyelamatkan nyawa,” pesannya.
Proses pemeriksaan oleh petugas gabungan dari Polsek Gambiran, Koramil, dan Satpol PP Kecamatan Gambiran berlangsung hingga pukul 20.30 WIB. Situasi di lokasi kejadian dilaporkan berjalan aman, tertib, dan kondusif. (ep)

