
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Kecelakaan laut telah terjadi di perairan Muncar, Banyuwangi, yang menyebabkan seorang nelayan bernama RM (24) kehilangan nyawanya, Sabtu (17/6/2023).
Kejadian ini terjadi ketika korban tengah menjala ikan di atas kapal nelayan yang ia naiki, yang tertera nama perahu Jaka Tarup. Yang mana kapal pencari ikan tersebut membawa 24 anak buah kapal (ABK) serta nahkoda.
Kronologi kejadian ini diungkapkan oleh Komandan Pos AL Muncar, Letda Laut (P) Dedy Nugraha berdasarkan informasi dari dua warga Muncar yang melaporkan adanya korban jiwa di perairan tersebut.
"Pada hari Sabtu, 17 Juni 2023 sekira pukul 13:00 WIB kapal berangkat dari TPI Brak Muncar, tempat kapal tersebut berlabuh. Lalu hendak ke tempat dimana kapal akan menangkap ikan di daerah perairan Muncar tepatnya tengah Sembulungan," kata Letda Laut (P) Dedy Nugraha.
Berdasarkan keterangan saksi yakni Yasin selaku ABK di kapal tersebut, menjelaskan bahwa ketika nahkoda melihat ikan, semua ABK segera mempersiapkan jaring untuk menangkap ikan.
Korban RM, juga terlibat dalam persiapan tersebut. Namun, ketika mesin perahu dinyalakan dan jaring turun dengan kecepatan tinggi, kaki RM tersangkut tali jaring dan terbawa ke bawah permukaan laut.
"Kemudian si saksi bapak Yasin teriak ke kapten kapal dan nahkoda bahwasanya ada yang tersangkut tali jaring sehinga nahkoda mematikan mesin kapal dan memberhentikan jaring," terangnya.
Namun upaya penyelamatan korban terhenti karena ia terjebak dalam jaring yang sudah terlanjur turun. Lantas tubuh korban kemudian dinaikkan ke kapal.
ABK lainnya berusaha memberi pertolongan pertama dengan cara memompa perut korban. Namun korban sudah tidak bisa terselamatkan.
"Sehingga nahkoda kapal yaitu bapak Mistari langsung membawa korban ke darat dan menghubungi pihak keluarga," imbuhnya.
Sekira pukul 18:00 WIB, kapal Jaka Tarup tiba di daratan. Selanjutnya, korban dibawa ke rumah orang tuanya di Dusun Muncar Baru, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar.
Setelah berkoordinasi dengan pihak keluarga, anggota Pos AL Muncar dan anggota Polairud menghormati permintaan keluarga untuk tidak melakukan otopsi terlebih dahulu.
"Setibanya di rumah duka, korban langsung dimandikan, namun pemakaman akan dilaksanakan besok pagi," pungkasnya. (rq)