Pembangunan Jembatan di Sukamade, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi (Foto: Istimewa/BWI24Jam)
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi – Pembangunan jembatan baru di Dusun Sukamade, Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran, mulai menunjukkan progres. Kawasan yang dikenal sebagai habitat penyu alami ini kini memasuki babak baru pembangunan infrastruktur, dengan dimulainya tahapan awal jembatan sepanjang 63 meter yang akan menjadi akses vital bagi warga dan wisatawan.
Jembatan ini digadang menjadi solusi atas persoalan transportasi yang selama bertahun-tahun menyulitkan warga, terutama saat musim hujan ketika sungai kerap meluap dan memutus akses. Selain perbaikan mobilitas, keberadaan jembatan ini diharapkan turut menggerakkan ekonomi lokal dan meningkatkan konektivitas wilayah selatan Banyuwangi.
“Proyek vital ini secara resmi telah dimulai, ditandai dengan pemasangan papan nama proyek di lokasi,” ujar Plt. Kepala Dinas PU CKPP Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo.
Papan proyek tersebut menjadi simbol transparansi kepada publik, memuat informasi pelaksana, desain, hingga target penyelesaian. Kehadirannya menandai transformasi dari rencana di atas kertas menjadi pekerjaan konstruksi yang nyata.
Kepala Dusun Sukamade, Verry Nafaro, mengatakan pembangunan kini fokus pada penyiapan fondasi serta pilar penopang. Struktur awal sudah mulai terbentuk dan rangka jembatan tahap demi tahap mulai dipersiapkan.
“Alhamdulillah progresnya sudah terlihat. Pondasi sudah masuk tahap penguatan, rangka juga mulai dipasang. Pengerjaan berjalan bertahap sesuai kondisi lapangan,” ujar Verry.
Jembatan ini nantinya memiliki konfigurasi 4 bentang, masing-masing sekitar 21 meter, dengan total panjang antar as mencapai 63 meter. Desain ini membutuhkan perhitungan struktur yang presisi, mengingat kondisi sungai dan kebutuhan kekuatan jangka panjang.
Verry menjelaskan medan menuju lokasi cukup menantang. Distribusi material seperti besi beton, semen, maupun alat berat harus direncanakan detail karena akses yang sempit dan kontur jalan yang tidak mudah.
“Medannya memang berat. Mobilisasi material perlu rekayasa khusus, tapi kami optimalkan supaya pekerjaan terus jalan,” jelasnya.
Untuk menjaga kualitas pengerjaan, pencampuran cor beton dilakukan langsung di lokasi menggunakan mesin molen. Cara ini membuat beton tetap fresh saat dituangkan dan mengurangi risiko cacat struktur.
Pembangunan jembatan ini disambut antusias oleh warga. Banyak aktivitas, mulai dari distribusi logistik, perjalanan menuju kebun, hingga akses wisata Sukamade, sangat bergantung pada satu jalur ini.
“Warga sangat menunggu jembatan ini selesai. Kalau sungai naik, akses langsung terputus. Dengan jembatan baru ini, kita berharap mobilitas jauh lebih aman dan lancar,” tegas Verry.
Pemerintah desa dan warga juga ikut berpartisipasi dalam percepatan pembangunan dengan membantu memastikan area kerja tetap aman serta mempermudah akses mobilisasi material.
Dengan progres yang terus berjalan, jembatan Sukamade diharapkan dapat selesai tepat waktu dan menjadi infrastruktur penting yang menghubungkan masyarakat, ekonomi, dan sektor wisata di Pesanggaran. (ep)

