
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Selain memaksa belasan pendaki turun, erupsi Gunung Raung juga berdampak terhadap jadwal pendakian via Wonorejo-Kalibaru, Dusun Wonorejo, Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi. Ratusan jadwal pendakian terpaksa ditunda bahkan berpotensi batal setelah erupsi itu terjadi, Selasa (24/12/2024).
Kepala Dusun Wonorejo, Desa Kalibaru Kulon, Dimas Wahyu Pramana mengatakan ada seratusan lebih jadwal pendakian yang ditunda bahkan berpotensi batal akibat eruspsi ini. Bahkan sejumlah pendaki yang sudah datang ke Gunung Raung diminta untuk tinggal sementara di basecamp pendakian.
"Pendaki yang sudah booking jumlahnya ada seratusan lebih. Tapi yang sudah datang kami minta untuk tinggal di basecamp pendakian sampai pihak pos pendakian mengeluarkan surat edaran terbaru setelah erupsi Gunung Raung," ujarnya.
Dimas menyebut, tiap libur akhir tahun adalah masa panen bagi penyedia layanan jasa naik gunung atau trip. Terlebih sepanjang masa libur Nataru yang dikatakan sebagai puncak orang summit atau naik ke puncak Gunung Raung.
Menurutnya, sudah ada ratusan pendaki yang memesan jasa antar naik gunung atau trip. Mereka sudah memesan jauh-jauh hari dan ada sebagian yang sudah datang sesaat sebelum Raung mengalami erupsi.
"Sudah ada yang booking jauh-jauh hari. Mayoritas pendaki berasal dari Bandung dan Jakarta yang berniat menghabiskan waktu liburan dengan naik gunung. Sebagian pendaki yang sudah terlanjur datang kami minta untuk bertahan di basecamp," terangnya.
Langkah antisipatif pun dipersiapkan andai jadwal pendakian benar-benar dibatalkan. Kondisi ini menurut Dimas acap kali terjadi ketika jalur pendakian ditutup hingga waktu yang tidak ditentukan.
Sehingga, lanjut dia, proses ganti rugi akan ditempuh pemilik jasa antar pendaki atau trip baik yang sudah membayar panjar ataupun sudah melakukan pelunasan.
"Kondisi ini lazim terjadi saat Gunung Raung mengalami erupsi ataupun ditutup sementara. Sehingga nanti akan dilakukan proses ganti rugi oleh pemilik jasa antar pendaki," katanya.
Sementara saat erupsi terjadi ada 16 pendaki yang melakukan aktivitas pendakian saat terjadi erupsi. Mereka pun diminta turun Segera setelah erupsi melanda sekitar pukul 09.30 WIB.
Bahkan sebagian pendaki yang sudah sampai ke puncak Gunung Raung. Akan tetapi sebelum erupsi terjadi sejumlah pendaki itu sudah turun ke pos 7.
"Kalau jumlahnya yang sudah turun dari puncak berapa masih kami lakukan pendataan. Yang jelas mereka (pendaki) turun ke titik aman atau jauh dari jarak yang dilarang mendekati bibir kawah sejauh 3 kilometer," kata Sekretariat Pendakian Via Wonorejo Kalibaru, Desa Kalibaru Wetan, Kecamatan Kalibaru, Eko Wahyudianto. (ep)