Rintis Budidaya Nila Kekar, Prabowo Sukses Sulap Lahan Kosong di Sempu Banyuwangi untuk Ribuan Ikan

20250223_174245.jpg Bagus Prabowo saat Memberi Makan Ikan Nila Varietas Kekar di Kolam Terpal Seluas 4 Meter Persegi (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Telaten jadi kunci pria bernama Bagus Prabowo, setapak demi setapak menapaki usaha budidaya ikan nila varietas Kekar.


Lahan kosong yang semula hanya dipenuhi ilalang disulap jadi hunian nyaman ribuan nila varietas Kekar di tempat tinggalnya Dusun Tegalyasan, Desa Tegalarum, Kecamatan Sempu, Banyuwangi.


Aksi sulap lahan jadi hunian nila varietas Kekar dimulai Prabowo sejak 2023. Bermula saat karirnya sebagai sales mobil terhenti dan memilih jadi peternak ikan.


Modal Prabowo terbilang cekak ketika mengawali usaha ternak ikan ini. Hanya Rp8 juta yang cukup untuk membuat dua kolam terpal. 


"Awal mula usaha tahun 2023. Modal awal hanya cukup untuk buat dua kolam terpal. Untuk perpipaan, kelistrikan dan mesin gelembung air minjam modal kakak," kata Prabowo, Minggu (23/02/2025) kepada BWI24Jam.


Untuk lahan ia tak perlu sewa. Kebetulan lahan samping rumah tak terpakai dan menganggur lama. Kemudian Prabowo manfaatkan untuk merintis budidaya ikan nila ini.


Berbekal ilmu lewat internet, Prabowo menjatuhkan hati pada nila varietas Kekar. Alasannya, lebih tahan banting, irit di pakan, serta lebih cepat masa panennya.


"Selain cepat tumbuh dan berbobot besar, nila kekar memiliki rasio konversi pakan (feed conversion ratio) sebesar 1–1,2. Artinya, untuk menghasilkan 1 kilogram daging, peternak perlu memberikan 1–1,2 kg pakan," terangnya.


Keyakinan Prabowo pada nila varietas Kekar ternyata bukan mimpi semu. Sekali panen ia meraup 2 kuintal nila untuk satu kolam terpal.


Jika ditotal, Prabowo meraup Rp6,5 juta dari hasil panen satu kolam. Di awal panen ia mendapat sekitar Rp13 juta. 


"Dari total hasil itu untung yang didapatkan separuhnya. Masa panen antara 5-6 bulan," cetus Prabowo.


Untung yang didapat tak langsung masuk ke kantong Prabowo. Untung dibelanjakan peralatan macam mesin gelembung, sistem pengairan bahkan kolam baru.


Kolam terpal Prabowo bertambah 3 buah Lewat 3 kali panen. Selain tambah kolam, sistem perpipaan miliknya kini lebih mutakhir.


"Untuk modal awal memang belum kembali. Untung yang diperoleh seluruhnya saya alokasikan untuk menambah kolam dan mengupgrade sistem perpipaan," ucapnya.


Prabowo tak ingin berpuas diri. Sudah ada target tambahan 2 kolam yang pondasinya sudah dibuat. Biaya pembuatan diambilkan dari seluruh laba hasil penjualan.


Ia juga menargetkan bisa mengubah sistem ternak konvensional menjadi bioflok. Budidaya ikan dengan sistem bioflok sendiri merupakan sistem budidaya ikan yang memanfaatkan mikroorganisme baik dalam media budidaya ikan.


Menurut Prabowo, mikroorganisme tersebut menjaga mutu air, menekan senyawa beracun, serta menekan perkembangan bakteri patogen yang merugikan sehingga dapat meningkatkan produktivitas hasil panen dan efisiensi biaya produksi.


"Itu masih rencana tapi sudah saya buatkan skema penerapannya. Tinggal tanggal yang pas. Karena masih berfokus pembuatan kolam baru," ujarnya.


Kini, ribuan ikan nila varietas Kekar merupakan keluarga kecil bagi Prabowo. Setiap pagi dan sore rutin ia memberi makan. Rutinitas yang ditekuninya dua tahun belakangan.


"Yang penting kuncinya telaten. Budidaya ikan pastinya ada tantangan tersendiri. Jika terus digali dan digali pasti akan tahu celahnya dimana. Salah tuanya beternak ikan nila varietas Kekar ini," ujarnya. (ep)