Pelajar Asal Setail Bangun Usaha Ayam KUB dan Raup Cuan Hingga Rp 2 Juta Sekali Panen (Foto: Istimewa/BWI24Jam)
BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi – Di usia yang masih belia, Rhayyi Tertia Ezrarasendria Ramadhana, pelajar kelas 1 MAN 2 Banyuwangi asal Desa Setail, Kecamatan Genteng, berhasil mencuri perhatian lewat keberhasilannya membangun usaha peternakan ayam kampung unggulan (KUB). Usaha yang ia jalankan mandiri itu kini mampu menghasilkan keuntungan hingga Rp2 juta sekali panen.
Ditemui di kandangnya pada Rabu (26/11/2025), Rhayyi menceritakan bagaimana ia merintis usaha yang diberi nama “Rhayyi Farm” tersebut. Dengan modal awal sekitar Rp4 juta, ia membeli bibit ayam usia sehari (DOC) dan belajar sendiri teknik perawatan, pakan, serta kebersihan kandang.
“Awalnya saya cuma ingin punya usaha kecil-kecilan. Ternyata bisa berkembang, dan panen pertama menghasilkan untung sekitar lima ratus ribu,” kata Rhayyi.
Panen perdana berlangsung dalam kurun waktu 70 hari. Setelah melihat peluang pasar yang besar, Rhayyi kembali memperbesar skala produksinya. Ia kini memelihara 200 ekor anak ayam dengan modal sekitar Rp6 juta. Jika masa panen berjalan lancar, total penjualan diperkirakan mencapai Rp8 juta, sehingga ia bisa meraup keuntungan hingga Rp2 juta.
“Sekarang targetnya bisa rutin panen. Keuntungannya saya gunakan untuk tabungan dan sebagian untuk kebutuhan sekolah,” ungkapnya.
Meski statusnya masih pelajar, Rhayyi tidak kesulitan membagi waktu antara sekolah dan beternak. Setiap pagi sebelum berangkat sekolah, ia mengecek kondisi ayam dan kebersihan kandang. Sepulang sekolah, ia kembali memberi pakan dan memastikan tidak ada ayam yang sakit.
“Capek itu pasti, tapi saya senang. Dari beternak saya belajar disiplin dan tanggung jawab,” ujarnya.
Usaha kecilnya kini banyak mendapat dukungan dari warga sekitar dan teman-temannya. Banyak tetangga mulai datang untuk membeli ayam kampung dari “Rhayyi Farm”, bahkan beberapa guru sekolahnya mengapresiasi kemandirian Rhayyi.
“Saya ingin ke depan punya kandang lebih besar dan menambah jumlah ayamnya. Pokoknya ingin terus berkembang,” kata Rhayyi penuh optimisme.
Ayah Rhayyi, Nanang Wardhana, mengaku bangga dengan kegigihan putranya. Ia mengatakan, sejak kecil Rhayyi memang memiliki minat pada hewan dan suka belajar hal baru.
“Saya hanya mendampingi. Semua proses, mulai dari beli bibit, rawat, sampai jual, dia kerjakan sendiri. Saya bangga karena dia sudah punya semangat kerja dan kemandirian sejak muda,” tuturnya pria yang merupakan purnawirawan polisi itu.
Nanang menambahkan bahwa usaha ternak ini tidak hanya mengajarkan Rhayyi tentang keuntungan, tetapi juga tentang tanggung jawab. “Beternak itu nggak bisa setengah-setengah. Ayam butuh dirawat setiap hari. Dari situ dia belajar disiplin, sabar, dan tekun. Saya berharap ini bisa jadi bekal masa depannya, apa pun pekerjaan yang nanti dia pilih,” tambahnya.
Usaha yang dijalankan Rhayyi kini mendapat dukungan dari keluarga dan lingkungan sekitar. Banyak warga yang mulai tertarik memesan ayam hasil ternak remaja berprestasi tersebut. Ia berharap usahanya dapat terus berkembang dan menjadi inspirasi bagi pelajar lain untuk berani memulai usaha sejak dini.
Kisah Rhayyi menjadi inspirasi bagi banyak pelajar lain bahwa usia muda bukan halangan untuk membangun usaha dan menghasilkan pendapatan mandiri. (ep)

