BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Ketua Komisi 1 DPRD Banyuwangi Marifatul Kamila bersama anggota mengunjungi kediaman orang tua NR (15), korban dugaan pengeroyokan di Desa Kedunggebang, Kecamatan Tegaldlimo, Selasa (07/01/2025). Kunjungan ini sebagai bentuk keprihatinan atas meninggalnya korban.
Selain mengunjungi kediaman orang tua AR, rombongan juga mengunjungi TKP tempat dimana korban diduga dikeroyok sebelum meregang nyawa dan jasadnya dibuang ke kebun buah naga, Minggu (29/12/2024).
"Akhir-akhir ini kami prihatin begitu banyak kekerasan yang menimpa anak-anak dibawah umur. Untuk itu Komisi 1 datang ke kediaman korban dan meninjau langsung TKP," ujar Marifatul Kamila.
Rifa panggilan akrab politisi Partai Golkar ini menyampaikan peristiwa serupa yang menimpa anak tak terulang kembali. Terlebih adanya pengaruh miras yang diduga melatarbelakangi terjadinya kasus pengeroyokan yang menimpa korban.
Maka dari itu DPRD Banyuwangi mendorong pemerintah kabupaten tegas dalam menindak peredaran miras yang kian meresahkan.
"Ditambah lagi saat ini remaja dibawah umur sudah mengenal miras yang bisa diakses dengan mudahnya. Maka dari itu kami meminta pemerintah daerah tegas menindak peredaran miras ilegal yang dewasa ini sudah berkamuflase," tegasnya.
"Kamuflase dalam artian ijinnya toko kelontong akan tetapi menjual miras yang jelas-jelas ilegal. Diharapakan langkah tegas ini akan membawa Banyuwangi zero miras," sambungnya.
Rifa mengaku prihatin maraknya peredaran miras jenis arak. Maraknya peredaran ini bahkan menyentuh remaja dibawa umur yang menurutnya harganya dinilai murah sehingga bisa dijangkau kalangan remaja dibawah umur.
"Ini tentunya sangat berbahaya dan jika tidak dilakukan penindakan tegas hingga ke pangkalnya bisa berpengaruh pada kenakalan remaja di bawah umur," tambahnya.
Selain memotong arus peredaran miras ilegal khususnya jenis arak, legislator Banyuwangi tersebut mendorong sosialisasi bahaya miras di kalangan remaja masif dilakukan. Baik di satuan pendidikan sampai ke tingkat desa sekalipun.
Jika itu dilakukan, masih kata Rifa, setidaknya remaja mengetahui bahaya dan risiko yang diakibatkan minum miras.
"Sosialisasi bahaya miras ini seharusnya gencar dilakukan di sekolah-sekolah dengan cara humanis. Dilakukan bersama-sama dengan didampingi Polresta, Dinas Pendidikan, bahkan juga dari DPRD Banyuwangi," tandasnya. (ep)