Sebanyak 10.000 Santri Blokagung Banyuwangi Pulang Kampung Jelang Lebaran

santri_blokagung_bwi2025_pulkam_lebaran.jpg Ribuan Santri Ponpes Darussalam Blokagung Banyuwangi Mudik Menggunakan Armada Bus (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Sebanyak 10.000 santriwan dan santriwati Pondok Pesantren (PP) Darussalam Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi pulang ke kampung halaman masing-masing. Terbagi ke dalam beberapa rombongan, lautan santri ini mudik menggunakan armada bus, Senin (17/03/2025).


Puluhan armada bus tujuan berbagai daerah ini bersiap mengangkut santri yang terpusat di lapangan Ponpes Darussalam. Diantaranya, 13 bus menuju Bali, 14 bus tujuan Sumatera, 6 bus tujuan Kabupaten Jember, Jawa Timur, dan 2 bus tujuan Jawa Barat dan beberapa armada tujuan Jawa Tengah.


"Kita lakukan pemulangan santri ini selama dua hari. Terhitung sejak Ahad dan berakhir hari Senin ini. Total ada sepuluh ribu santri yang terdiri dari santri Banyuwangi dan luar daerah," ujar Koordinator Bidang Pengembangan PP Darussalam Blokagung Muhammad Ishaq, Senin (17/03/2025).


Sementara itu untuk santri dari Banyuwangi, lanjut Ishaq, pemulangan sudah dilakukan sehari sebelumnya atau Ahad, 16 Maret 2025. Santri lokal itu dijemput oleh orang tua atau walinya.


"Untuk santri yang berasal dari Banyuwangi sudah diizinkan pulang sehari sebelumnya dengan dijemput orang tuanya,” katanya.


Pemulangan serempak dan terjadwal ini, kata dia, dimaksudkan untuk memberikan rasa aman dan kenyamanan para santri selama menempuh perjalan jauh. Serta meningkatkan kedisiplinan para santri baik tiba ataupun balik lagi ke pondok.


"Untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi santri sehingga bisa pulang dan balik ke pondok tepat waktu sesuai dengan jatah libur yang telah diberikan," tegasnya.


Ia menyebut seluruh santri diwajibkan kembali pada 20 April 2025 mendatangi. Untuk mengkoordinir seluruh kegiatan pemulangan dan kembali lagi ke pondok, masing-masing wilayah ditunjuk koordinator.


"Masing-masing wilayah itu sudah ditunjuk koordinator daerah (korda) diambah lagi dari alumni yang terhimpun di Al Adab (alumni Darussalam Blokagung)," terangnya.


Tak semua santri, kata Ishaq, mengikuti tradisi pulang kampung jelang lebaran ini. Sebagian santri yang tengah menempuh pendidikan akhir di perkuliahan memilih tetap tinggal.


Itu yang menurutnya menjadi pembeda dengan tradisi mudik dari tahun ke tahun. Meskipun pihak pondok sudah mengimbau mereka untuk memanfaatkan jatah libur pulang ke kampung halaman yang diberikan.


"Mereka (santri) yang menempuh pendidikan akhir memilih menyelesaikan kuliahnya ketimbang pulang. Atau sebagian dari mereka  pulang ke rumah kerabatnya yang ada di daerah Banyuwangi," ungkapnya.


Jatah libur panjang yang diberikan bakal dimanfaatkan Daanys ena Alya (17), santriwati asal Kuta, Kabupaten Badung, Bali untuk berkumpul dan bercengkerama bersama keluarga. Seluruh kegiatan itu sudah masuk dalam catatan pribadinya.


"Banyak yang mau saya lakukan. Selain ketemu keluarga mau bukber bareng saudara dan teman. Sudah setahun gak ketemu mereka," kata gadis yang kini duduk di bangku kelas tiga madrasah Aliyah itu. (ep)