SMPN 1 Tegalsari Banyuwangi Gelar Spenturi Day, Ajang Siswa Tampilkan Skill dan Karya Berkelas

smpn_1_tegalsari_banyuwangi_2025.jpg SMPN 1 Tegalsari Banyuwangi Gelar Spenturi Day 2025 (Foto: Eko/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Ajang Spenturi Day kembali dihelat SMP Negeri 1 Tegalsari, Banyuwangi. Ajang tahunan yang sudah memasuki tahun ke-3 ini jadi sarana siswa unjuk gigi dan memamerkan karya otentiknya melalui bazar, Sabtu (22/02/2025).


Bertempat di aula sekolah, siswa pamer kemampuannya mentas kesenian teater, baca puisi, dan menari. Siswa lain juga tak mau kalah dengan memamerkan karya otentiknya dibalut dalam stan bazar.


Kepala SMP Negeri 1 Tegalsari Munawaroh mengatakan, bahwasanya Sepenturi Day disamping ajang unjuk kemampuan juga sebagai sarana meningkatkan rasa kepercayaan diri pada siswa. Tak ada batasan bagi mereka ketika mentas di atas panggung.


"Tak ada batasan bagi siswa saat tampil diatas panggung, baik itu teater, baca puisi maupun menari. Mereka yang sudah berlatih memiliki kesempatan yang sama untuk tampil. Dan ajang ini jadi sarana untuk meningkatkan rasa percaya diri pada siswa," kata Munawaroh, kepada BWI24Jam.


Dilanjutkan Munawaroh, disamping pentas, turut diadakan lomba pada ajang Sepenturi Day. Hasil lomba itu yang akan menjadi tolak ukur menentukan siswa untuk dikirim ke perlombaan berskala daerah maupun nasional.


"Kalau lomba pasti hasil seleksi lalu dipilih pemenangnya untuk mengikuti lomba dintingkat kecamatan, kabupaten, provinsi bahkan nasional," ucapnya saat memberikan sambutan pembukaan acara Sepenturi Day.


Munawaroh menyampaikan adanya perbedaan  gelaran Sepenturi Day kali ini dengan ajang sebelumnya. Dimana, sekolah turut memberikan tambahan bekal kemampuan yang didasarkan observasi pada siswa.


Observasi yang dilakukan mencatat sebanyak 79 persen siswa tidak tinggal dengan keluarga inti. Dari total tersebut mayoritas siswa setelah lulus memilih bersekolah di sekolah kejuruan ketimbang sekolah umum.


"Mayoritas siswa yang lulus memilih melanjutkan pendidikannya ke sekolah kejuruan atau SMK. Dari siswa SMPN 1 Tegalsari yang bersekolah di SMK tersebut banyak yang langsung masuk dunia kerja daripada melanjutkan ke perguruan tinggi," bebernya.


Berdasar hasil observasi itu, masih kata dia, pihak sekolah akhirnya memutuskan membekali siswa dengan kemampuan tambahan. Dimentori langsung oleh profesional dari sekolah yang berkolaborasi dengan SMP Negeri 1 Tegalsari.


"Kami berkolaborasi dengan SMK 17 Genteng  untuk memberikan tambahan keterampilan berupa ilmu boga, tata rias, kelas mekanik, serta kelas koding," terangnya.


"Produk makanan yang dihasilkan siswa dari tambahan skill tata boga ini otentik dan layak konsumsi serta siap jual. Untuk tata rias artis, anak-anak yang memiliki skill ini bisa dikatakan sudah bisa menjual jasa make-upnya dan bisa diadu. Skill koding, anak-anak dibekali untuk jadi progamer handal. Yang terkahir adalah skill bongkar pasang kendaraan ringan. Minimal siswa disini sudah memiliki kemampuan membetulkan kendaraanya sendiri," sambung Munawaroh.


Selain pengembangan keahlian, sekolah juga memperkuat nilai-nilai keagamaan melalui Program Madrasah Diniyah (Madin) yang bekerja sama dengan Ponpes Ibnu Sina Genteng untuk siswa muslim.


"Sementara untuk siswa non muslim, yang beragama Hindu itu ada Pasraman, untuk yang Kristen ada Kerohanian, pelaksanaannya sama pada hari Senin," jelasnya.


Zahrina Ziven Elysia mengatakan betah ketika ditanya menimba ilmu di SMP Negeri 1 Tegalsari. Ketertarikannya pada dunia sains makin terasah lewat bimbingan guru yang baik.


"Dari awal memang suka matematika dan di SMP itu juga diajarkan pelajaran fisika yang   diajarkan baik oleh guru disini. Tak hanya teori juga diajarkan praktek disin," ujarnya.


Ajang itu turut dihadiri wali murid dan siswa sekolah dasar yang diberikan kesempatan icip-icip hasil produk olahan siswa SMPN 1 Tegalsari. Ditambah, undangan bisa melihat langsung proses bongkar mesin yang dilakukan siswa lelaki. (ep)