Hadirnya ISI Surakarta Kelas Banyuwangi Bawa Asa Pemuda untuk Majukan Seni dan Budaya Daerah

isi_bwi2025.jpg Mahasiswa ISI Surakarta Kelas Banyuwangi Berfoto Bersama Bupati dan Rektor (Foto: Istimewa/BWI24Jam)

BWI24JAM.CO.ID, Banyuwangi - Kehadiran Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta kelas Banyuwangi membuka babak baru bagi pengembangan seni dan budaya di ujung timur Pulau Jawa. Kampus seni pertama di Bumi Blambangan ini memberi harapan besar bagi para pemuda yang ingin mendalami sekaligus memajukan kekayaan budaya lokal.


Banyuwangi selama ini dikenal memiliki ragam tradisi dan kesenian khas, seperti Tari Gandrung, Seblang, Kebo-keboan, Barong Osing, Kuntulan, hingga Janger. Kini, dengan hadirnya ISI Surakarta kelas Banyuwangi, potensi itu memiliki wadah akademik untuk dikembangkan lebih jauh.


Salah satu mahasiswa, Muhammad Lucky Sahid, mengaku senang dan bangga karena Banyuwangi akhirnya memiliki kampus seni.


“Ini langkah awal untuk mewujudkan Banyuwangi (Blambangan) identitasnya lebih terbentuk dan memberikan manfaat kepada masyarakat khususnya di bidang kesenian dan kebudayaan,” kata Lucky kepada BWI24Jam.


Lucky menambahkan, selama ini pelestarian lebih banyak dilakukan pada aspek pertunjukan seni, sementara pemaknaan budaya belum tergarap maksimal.


“Banyuwangi sudah dilestarikan melalui kesenian namun tidak dengan kebudayaan yang salah satunya perihal makna kesenian itu sendiri kenapa bisa terbentuk maupun manfaatnya adanya Seni di masa awal. Sehingga banyak pelaku seni tidak memahami keseniannya sendiri karena kurangnya catatan maupun tulisan tentang seni itu sendiri, sehingga Hadirnya Seni disini menjadi awal untuk Membentuk Identitas Banyuwangi (Blambangan) menjadi kuat,” ungkap mahasiswa kelas Etnomusikologi tersebut.


Berlokasi di Jalan Dr. Soetomo, Banyuwangi, ISI membuka dua program studi pada tahap awal, yakni Tari dan Etnomusikologi. Wacana pendirian kampus seni di Banyuwangi sendiri sudah muncul sejak 1990-an, namun baru terealisasi di era Bupati Ipuk Fiestiandani.


“Alhamdulillah, atas dukungan para seniman dan banyak pihak, kami berhasil meyakinkan ISI Surakarta untuk bisa membuka cabang perkuliahan di Banyuwangi. Ini dedikasi untuk para seniman Banyuwangi, utamanya para seniman yang telah mendahului kita,” ujar Ipuk dalam acara inaugurasi mahasiswa baru, Rabu (10/09/2025) kemarin.


Ipuk menyebut, sambil perkuliahan berjalan, Pemkab Banyuwangi akan terus melengkapi fasilitas pendukung kampus. ISI Banyuwangi kini membuka Fakultas Pertunjukan untuk jenjang S1, dan di masa mendatang akan menambah prodi maupun fakultas lain.


Rektor ISI Surakarta, Prof. I Nyoman Sukerna, menilai Banyuwangi memiliki potensi seni budaya yang khas dan berlimpah.


“Kami melihat Bupati Banyuwangi punya perhatian besar pada seni budaya di daerahnya. Karena itu kami juga menegaskan komitmen terus mengembangkan kampus di Banyuwangi ini,” kata Nyoman. (rq)